“Tidaklah sepantasnya orang-orang
mukmin itu berangkat semuanya, mengapa tidak pergi dari tiap golongan di antara
mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama, dan
supaya mereka memberikan peringatan kepada kaumnya apabila telah kembali kepada
mereka, mudah-mudahan mereka dapat menjaga diri”.
(Q.S. At-Taubah [9] :
122)
Sudah tahu kan beberapa kali Syifa sering menyinggung kalau
Syifa pengen belajar dan dapat beasiswa ke luar negeri? Kalau sudah baca, pasti
sudah tahu. Yap, mimpi Syifa adalah mengikuti Program Pertukaran Pelajar.
Pertama kali taunya sendiri adalah dari koran @beliapr edisi Selasa, 25 Oktober
2011.
Source : here |
Saat itu, dalam rubrik Klabelia ini, ada beberapa informasi
penting yang berkaitan sama Program Pertukaran Pelajar. Dari sanalah, Syifa
tahu pertama kalinya, dan dari sanalah juga Syifa sadar kalau harus nunggu
sampai jadi anak kelas 10 SMA. What a wow
dong, soalnya saat itu masih kelas 7 SMP, dan itu artinya musti nunggu 3
tahunan lagi untuk ikut program ini.
Seiring berjalannya waktu, Syifa nggak sampai lupa kok,
malah sering pantengin linimasanya twitter @binabudbdg sebagai perwakilan Bina Antarbudaya (yang punya acara, sebuah lembaga nirlaba) di Bandung dan daerah Jawa
Barat lainnya. Apalagi, twitternya bakal mulai rame kalau udah memasuki bulan
Februari sampai April.
Satu hal yang jadi kendala saat itu adalah..., masalah umur,
soalnya kelas 10, Syifa baru 14 tahun. Tapi kata Adminnya sih boleh-boleh aja.
Semoga~ Nah, yang jadi pertanyaan kemudian adalah, bagaimana dengan biayanya?
Lagi-lagi, setelah banyak tanya sama volunteer dan alumninya, katanya sih
GRATIS, kalau urusan tinggal di luar negerinya, nanti kita bakal tinggal di
salah satu host family yang ditunjuk.
Kalaupun ada biaya, paling uang pendaftaran aja.
Satu cerita yang paling menarik adalah dari Kak Zia. Waktu
sama-sama ikutan Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jabar, Kak Zia cerita kalau dia
juga pernah ikutan program AFS dari Bina Antarbudaya ini. Sayangnya, dia nggak
berhasil, terhenti di babak final. Tapi ternyata, kesempatan memang ada bagi
orang-orang yang berusaha, Kak Zia coba lagi dalam Video Contest yang masih
dikelola Bina Antarbudaya ini. Walaupun nggak tinggal selama 11 bulan, tapi dia
berkesempatan untuk datang, belajar, dan jalan-jalan di Jerman selama 1 bulan
dengan biaya dari Bina Antarbudaya itu. Keren kan?
Source : @ziasme |
Baca juga nih postingan dari Malory, salah satu peserta AFS yang tinggal di Indonesia, disini
“I beg young people to travel. Have your mind blown, eat interesting food, meet interesting people, have an adventure, be careful. You’re going to see everything differently”
Pergi meninggalkan tanah air tempat kita dibesarkan memang
akan membuat kita menjadi pribadi yang berbeda. Semua prasangka buruk nggak
beralasan yang selama ini kita pegang terhadap suatu negara bakalan sirna
ketika kita tinggal dan berkawan disana serta mendalami makna perbedaan budaya.
Terkadang, kita akan merasa lebih bangga dan memandang lebih istimewa Indonesia
jika kita melihatnya dari kacamata saat kita berada di negeri orang.
Semoga harapan mengikuti Program Pertukaran Pelajar ini
dapat segera terkabul. Doakan ya biar jalan menuju harapan tersebut dimudahkan
dan dilancarkan Allah SWT. InsyaAllah~
Wah semangat ya Sipa!
ReplyDeleteMakasih Kak Asma... Duuh, iya Sipa xD
Deleteaku pengen ke jerman or jepang fa :)
ReplyDeleteAmiin... Semoga berhasil ya :))
DeleteSemoga berhasil ya Dek Syifa. Maaf Kakak (jangan dipanggil tante ya hihihi), jalan-jalan sampai ke sini, agak kaget karena nama Syifa sama kayak nama anak Kakak yg kedua, lalu di post ini disebut2x nama Zia, seperti anak Kakak yang pertama. Kebetulan banget. Semoga berhasil ya Dek, tetap terus bersemangat, inshaAllah dimudahkan jalannya.
ReplyDeleteWaah... Alhamdulillah ya bisa kebetulan gitu, Zia dan Syifa, adik-kakak. Seneng banget bisa gini. Heheh... Iya, amiin... terimakasih Kakak :D
DeleteKeren impiannya dear.
ReplyDeleteJust a tips for you, karena aku pernah juga seleksi AFS, mulai pelajari budaya Indonesia, seperti pengetahuan tentang tari-tarian. Kalau lolos seleksi pertama, bisa dipakai untuk menambah kualifikasi :)
Oh ya... Wah baru tahu nih Kak Prima pernah ikutan juga :D Iya Kak, kata alumninya musti banyak tahu kebudayaan Indonesia, ini juga lagi belajar tari :D
Delete