“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkan
hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
butir, pada tiap-tiap butir tumbuh seratus biji. Allah melipatgandakan
(ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, Dan Allah Maha Kuasa
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(Q.S. Al-Baqarah [2] : 261)
(Q.S. Al-Baqarah [2] : 261)
Alhamdulillah ya udah hari ketigapuluh aja, udah berhari-hari jalanin
program #1Hari1Ayat ini, ternyata lumayan kerasa juga gimana perjuangannya,
konsisten selama 31 hari bikin postingan blog (walau ada beberapa hari yang
dirapel). InsyaAllah kalau baca Al-Qur’an mah tiap hari, cuma kalau untuk
posting ada beberapa kemungkinan yang rada mengganggu. Pertama, kuota modem
yang habis, sisanya di waktu jam 00.00 – 06.00 aja. Kedua, nggak setiap hari
Syifa bangun di waktu-waktu sepertiga malam gitu. Ketiga, terlalu sibuk sama
urusan sekolah jadi kadang lupa atau bahkan nggak sempet bikin postingan.
Heheh... Maaf ya Kak Prima :D
Nah, berhubung ini hari ketigapuluh, dan Syifa nya juga bakal sibuk
hari ini, karena di sekolah ada acara, setelahnya tes renang, dan setelahnya
lagi akan terasa lebih sibuk lagi, jadi postingannya rada dipercepat nih ya,
nggak spesial juga karena materi diambil SEBAGIAN KECIL dari sumber buku Agama :)
Umat Islam adalah umat yang mulia, umat yang dipilih Allah SWT untuk
mengemban risalah agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam
adalah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tenteram, dan sejahtera dimana
pun mereka berada. Karena itu umat Islam seharusnya menjadi rahmat bagi
sekalian alam.
Yang menyebabkan manusia itu mulia adalah karena terdiri dari akal
pikiran dan hati yang dianugerahkan oleh Allah SWT. Akal pikiran dan hati
inilah yang akan menjadikan manusia itu benar-benar menjadi seorang manusia.
Jadi, akal pikiran dan hati nurani tersebut bukan hanya sekadar hal yang tidak
berarti. Keduanya akan sangat berarti jika manusia yang mempunyai dua unsur
tersebut sanggup menjadikannya sebagai landasan dalam bertindak. Dalam
kehidupan sehari-hari setiap orang dianjurkan untuk melaksanakan apa yang
diperintahkan oleh Allah SWT, antara ain membayar infaq, berzakat, dan wakaf.
Wakaf merupakan hal yang sangat penting bagi perekonomian umat. Sejak
datangnya Islam, wakaf telah dilaksanakan berdasarkan paham yang dianut oleh
sebagian besar masyarakat Islam yang mayoritas maupun minoritas muslim, seperti
halnya negara Arab Saudi dan negara-negara lainnya. Operasional wakaf sendiri
telah ada sejak zaman dahulu baik pada masa Islam maupun sebelumnya.
Dalam masyarakat Islam sendiri, wakaf adalah salah satu bentuk tafakul, karena diantara keistimewaan
masyarakatnya adalah mengutamakan ukhuwah
(persaudaraan), musawah (persamaan),
dan itsar (mengutamakan orang lain).
Oleh karena itu, sifat individualisme atau ananiyah tidak ada dalam Islam.
Bukankah dengan berwakaf merupakan perbekalan amal yang menjanjikan dan akan
mendapatkan pahala yang selalu mengalir terus-menerus?
Selalu mujarab :))
ReplyDeleteInsyaAllah :))
Delete