“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan
kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur’an
itu dan ajaklah penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
(Q.S. Al-Baqarah
[2] : 23)
Ayat ini merupakan bukti kebenaran Al-Qur’an. Dan Allah membuktikannya dengan memberi tantangan kepada manusia dan jin untuk mendatangkan 1 surah saja yang semisal diantara 114 surah yang Allah turunkan. Alhamdulillah sampai detik ini, tidak satupun eksistensi di dunia yang mampu menjawab tantangan Surah Al-Baqarah ayat 23 ini, dan itu menjadikan Al-Qur’an sebagai satu-satunya kitab suci yang bisa mengukuhkan kedudukannya dengan bukti. Padahal, mukjizat Al-Qur’an adalah dari segi gaya bahasa, yang justru gaya bahasa ini dibanggakan kaum Arab jahil. Namun Arab jahil terperangah dan terkagum dengan gaya bahasa Al-Qur’an, tak bisa membuat yang semisalnya lalu tunduk padanya.
Musailamah
pernah ingin membuat tandingan Al-Qur’an, hasilnya kaum Arab menertawakannya
dan menggelarinya Al-Kadzdzab (sang pendusta). Maka tantangan Allah pada QS
2:23 ini seolah-olah berarti, “Bila Anda
mampu mendatangkan satu surah semisal Al-Qur’an, maka Al-Qur’an salah,”. Namun
QS 2:23 ini juga mengindikasikan, “Bila
Anda tidak mampu mendatangkan semisal Al-Qur’an, sepantasnyalah tunduk
kepadanya.”
Ayat ini juga berarti Allah yang menjamin kebenaran seluruh isi Al-Qur’an dan kebenaran pembawanya (Muhammad). Itulah Al-Qur’an sebaik-baik perkataan. Barangsiapa yang berpegang kepadanya tentu memiliki argumen yang juga tidak terbantahkan.
Ayat ini juga berarti Allah yang menjamin kebenaran seluruh isi Al-Qur’an dan kebenaran pembawanya (Muhammad). Itulah Al-Qur’an sebaik-baik perkataan. Barangsiapa yang berpegang kepadanya tentu memiliki argumen yang juga tidak terbantahkan.
***
Masih ingat
dengan cerita Musailamah Al-Kadzdzab? Seseorang yang mengaku sebagai nabi dan menyusun
ayat-ayat yang dinyatakan sebagai tandingan Al-Qur’an. Mungkin, ceritanya pernah dibahas
menjadi materi pelajaran sekolah. Untuk aku sendiri materinya pernah di bahas
di pelajaran Agama Islam kelas 8 SMP.
Ini nih surah
yang ditulis oleh Musailamah Sang Pendusta itu:
Wahai katak!
Anak perempuan dua ekor katak,
Menguaklah sebanyak mana hendak kau
kuak,
Badan atasan engkau di atas air,
Badan bawahan kau di dalam lumpur.
Hal ini tidak
saja hanya terjadi pada Al-Qur’an, namun bisa saja terhadap dokumen-dokumen
atau berkas penting yang diubah oleh seseorang demi kepentingan pribadi.
Contohnya nih, ketika dalam acara tertentu, rencana anggaran yang diminta
adalah 5 juta, tapi oleh orang yang tidak bertanggung jawab ditulis dengan 7
juta. Lha, untuk yang 2 jutanya kemana? Tentu saja tidak dipakai untuk
kepentingan acara, melainkan dipakai secara pribadi.
Ini bisa
dikatakan sebagai penyalah-gunaan terhadap suatu hal. Dari contoh di atas,
selain bisa kena pasal KUHP Korupsi di dunia juga bisa kena pasal masuk
nerakanya Allah. Hiii... serem kan.
Semoga kita
semakin meyakini Al-Qur’an dan Islam, serta Allah yang menurunkannya dan
Muhammad yang menyampaikannya. Wallahualam...
ini kan berarti markup data ... hehe.
ReplyDeleteKebetulan lagi halangan, jadi belum bisa baca Al-Qur'an, ini memang me-mark up, cuma kan ditambahi juga dari Syifa-nya, nggak semua sama persis, ada pengubahan seperlunya juga :D
DeleteLagipula, untuk ilmu apalagi yang berkenaan dengan Al-Qur'an, InsyaAllah Ustad Felix nya nggak akan marah kok, ini kan ayat Allah juga :))
Alquran penolong hidup kita ya :)
ReplyDeleteYap, benar, nggak hanya di dunia, tapi InsyaAllah di akhirat juga :))
Delete