Di tahun 2018 ini, aku belum kepikiran buku apa yang lagi mau dibaca. Alasan sebenarnya sih karena saking banyaknya book wishlists, tapi belum ngerasa mampu untuk bisa menuntaskannya. Kecuali kalau hanya beli tanpa baca, bisa sekarang juga add to your cart di toko buku online nih, hehe.
Kebetulan, Harbolnas1212 tahun lalu *berasa lama bener* aku sempat beli dua buku yang karena hasil cap-cip-cup bisa dibeli dengan total di bawah Rp50.000 (sebuah prestasi!). Kedua buku ini bukan the-most-awaited-book dalam daftar keinginanku sih, tapi aku yakin bakal nyelesaiinnya dengan cepat. What I Wish I Had Known & Other Lessons in Your 20s dari Marcella Purnama kayaknya udah diterima bapak kos di akhir bulan Desember kemarin, dan Paris Belum Ingin Tidur karya Afina & Fauzan Iskandar sengaja aku kirim ke rumah karena memprediksi dikirimnya bakal lama. Dan feeling-ku nggak salah, aku baru terima tanggal 3 Januari kemarin. Meskipun pengirimannya makan waktu, tapi karena harganya murah banget jadi ya aku nrimo saja :D
Kali ini aku bakal ulas sedikit tentang buku Paris Belum Ingin Tidur. In case you want to read my
| But First...
Aku sebenarnya jarang baca buku kumpulan puisi atau sajak, bukan karena nggak suka, I really do appreciate it, tapi kadang butuh waktu lama untuk memahami maksud karya si pengarang tersebut. Well, memang sih ada beberapa puisi yang menurutku bagus untuk dinikmati karena estetikanya, tidak selalu untuk dimengerti pembacanya (but correct me if I wrong!), sayangnya aku adalah tipe pembaca yang butuh akan pengertian *eh, maksudnya gimana cip?*
Aku sendiri pilih buku ini karena ada ilustrasi foto yang menurutku ngasih kesan nggak biasa. Setelah sebelumnya sempat baca Dialog Sakti dari Khamasasyiah (buku ini bisa dibilang cerita bersajak sih), karena aku cukup kenal sama penulisnyameski dia nggak kenal aku, haha.
Aku sendiri pilih buku ini karena ada ilustrasi foto yang menurutku ngasih kesan nggak biasa. Setelah sebelumnya sempat baca Dialog Sakti dari Khamasasyiah (buku ini bisa dibilang cerita bersajak sih), karena aku cukup kenal sama penulisnya
| About The Books
Paris Belum Ingin Tidur adalah buah karya dari kakak-adik bersaudara, Afina Iskandar dan Fauzan Iskandar. Dengan tebal sebanyak 80 lembar, hasil bidikan kamera yang diambil oleh sang adik, menjadi pemanis di samping 54 karya puisi yang termuat di dalamnya, termasuk 16 puisi tak berjudul.
Sesuai judulnya, puisi dan foto yang ada berkaitan tentang pengalaman mereka dengan kota Paris, bagaimana tempat ini memberi arti tersendiri yang menginspirasi. Sederhana dan tidak berlebihan.
Beberapa puisi favoritku ada Perihal Kamu, yang satu ini romantis, lucu, dan agak menggelikan (in good way), seperti menggambarkan pasangan yang lagi cinta-cintanya :D Tersamarkan, aku sendiri ngerasanya puisi ini ditulis dari sudut pandang seorang secret admirer *acipa banget gak sih xD Mencari Sepi bercerita tentang ambisi yang haus akan pengakuan diri. Nggak cuma puisinya, ada juga sebagian foto yang jadi pilihanku, apalagi kalau bukan Shakespeare and Company dan Eiffel Tower pujaan semua umat.
| Me and Paris
Sedikit cerita, waktu masih kecil mengenal Paris sebagai ibukota negara Perancis, antusiasmeku tergugah terhadap banyak keistimewaan yang ditawarkan kota ini. Semakin lama, aku tahu kalau Paris disebut sebagai kota cinta, kota mode, kota fashion, dan segala title predikatnya. Tapi karena dicekoki sinetron dan film yang menurutku seolah terlalu mengagungkan kota ini, aku jadi bosan, menganggapnya jadi tidak istimewa, dan memilih kota dunia lain yang memberikan perasaan yang sama namun nggak hiperbola.
Jadilah pandanganku tentang Paris sempat berubah.
Jadilah pandanganku tentang Paris sempat berubah.
Kemudian berubah lagi ketika seseorang pernah mengirimiku greeting card berlatarkan Menara Eiffel. Dan buku ini mantap memberi sudut pandang baru bahwa sebiasa apapun Paris menurutku, suguhan ilustrasi gambar di dalamnya yang sebagian mengambil lokasi—bisa dibilang—biasa saja, atau bahkan sebatas spot umum yang mungkin hanya pinggiran Paris, malah memenuhi hasratku untuk suatu saat pergi ke sana. Doakan saja ya :)
Overall, aku suka buku ini, puisi-puisinya mungkin bakal lebih menarik kalau dibacakan atau membacanya bersama seseorang :P Kualitas foto yang dicetak juga tajam, kayaknya nggak begitu beda juga dengan jepretan aslinya. Terakhir, kalau misalnya buku ini dikasih bonus postcard pastinya bakal lebih keren lagi *pembaca kebanyakan mau*. Bon boulot Kak Afina et Kak Fauzan 👍
Judul Buku: Paris Belum Ingin Tidur
Penulis: Afina & Fauzan Iskandar
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Tebal: 160 halaman
Harga: Rp68.000,-
Buku kumpulan puisi ini acipa beli di Grobmart.com
Kombinasi yang bagus
ReplyDeleteFoto ciamik dan barisan kata-kata puitis
Aku suka buku seperti ini
Menghanyutkan
Yap, worth to read :)
DeleteOkelah, kalo memang ada gambarnya, biasanya aku bakal mau baca buku sajak ato puisi. Krn ini bikin lbh gampang utk mengerti biasanya :D. Tp kalo sajak thok, hmmmm, aku jrg bisa ngabisin 1 buku sampe tuntas :p.
ReplyDeleteAku lebih suka foto-fotonya malah :D
Delete