Hallow!
Jadi, ini aku ngeblog lagi, lho.
Rasanya kayak baru kemarin, tapi ternyata jalan empat tahun. Itu waktu lho! 365 hari dikali empat, 1460 hari. Empat tahun pertama kenal sama seorang teman yang sekarang punya titel baru, sobat. Emang dasar aku sih dulunya rajin banget cari kenalan sampai stalking akun sosial media orang, terus ngobrol, terus asyik, terus ngerasa nyaman, begitu terus sampai ada keinginan “kita meet up, yuk!”
Nggak keitung berapa kali aku kenalan sama banyak orang lewat media sosial, apalagi twitter yang bikin aku ketemu orang-orang baru setiap waktunya. Iya, maksudku bukan hanya sekedar follow-followlalu unfollow, tapi lanjut kenalan hal lainnya yang bikin tau satu sama lain. Rasanya selalu wondering dan excited di saat yang bersamaan, nambah lagi relasi dan hubungan silaturahim. Alhamdulillah...
Jadi, sahabat-yang-kenal-empat-tahun itu namanya Alifia, kalau penasaran gimana cerita awal kenalnya, seingatku pernah kutulis di blog post juga, cari aja terus sampe mampus karena pas aku lihat tulisanku itu rasanya ewww banget xD Selama empat tahun kenal, nggak selama itu juga kita ngobrol sih. Maklum, namanya juga lewat media sosial, ada masa rest dan hilang dari peradaban dunia maya, sama kan kayak aku beberapa bulan ini, hihihi.
Dulu, waktu zamannya masih ada BBM asli di hengpon BerryBlack, aku sering chat sama Fia lewat situ, ngobrol curhat cerita nanya semua ditumpahruahin, malah kita pernah tukeran surat yang mau dikirim ke orang spesialnya kita masing-masing. Bedanya, surat Fia syahdu syar’i banget, pakai kata ana-akhi (aku-kamu dalam bahasa Arab), entah apakah suratnya sampai ke tangan si akhi atau nggak, jelas isi suratnya juga bikin adem nggak kayak punyaku waktu itu, hahahahaha!
Lalu beberapa waktu kita nggak saling nyapa, cuma aku tau diri sih soalnya Fia masuk sekolah terbaik di Bandung, ehem ralat, sekolah terbaik di negeri ini lho ya. Jadi nggak heran deh jarang aktif di facebook apalagi twitter, karena aku pikir, di SMAN 3 Bandung pasti huwwoooh banget kalau soal kompetisi belajar.
Tapi ada masanya aku kangen sama orang-orang yang dulu aku kenal sampai chat berbusa sama mereka, lalu tiba-tiba ngilang dan aku nggak mau berakhir ‘udah gitu aja’, makanya aku inisiatif lagi lah add Fia lewat line, mikirnya nama akunnya nggak akan beda sama akun twitter dia, dan eh... ketemu juga, terus aja ngobrol lagi meski frekuensinya sekarang udah nggak sesering dulu. Nanya-nanya lagi dan rasa antusias aku masih sama, masih ada keinginan mau ketemu muka sama Fia, mau ngebuktiin bayangan aku dengan kenyataan gimana Fia sebenarnya.
And, the day is coming! Minggu, 17 April 2016. Aku berencana mau ketemu Fia untuk pertama kalinya, yap setelah ikut try out SBMPTN di Salman ITB, aku uring-uringan apakah jadi atau nggak. Takut kalau-kalau belum takdir lagi ketemuan, maka nggak tau harus nunggu berapa lama lagi, karena aku harap yang kemarin adalah gagal untuk terakhir kalinya.
And yes!
Aku ketemuan sama Fia meski rencananya berubah, niat meet up di Masjid Salman, akhirnya aku yang dateng ke SMAN 3 Bandung karena di hari yang sama Fia lagi ikut try out SBMPTN FK Unpad, nggak papa, toh aku ini yang geget mau ketemu, maka harus aku juga dong yang berusaha. Biarkan diterjang guyuran hujan dan kisah ngangkot lama Dago-Kalapa, sampai nunggu acara TO-nya selesai kalau akhirnya ketemu Fia juga.
How I feel? I can’t describe it at all, campur aduk, haru, senang, bahagia, terkejut, nggak nyangka, semua jadi satu. Dan anehnya, selama waktu 1,5 jam itu, aku serasa bungkam *ceileh*, nggak tau mau ngobrolin apa saking senang aja gitu, tiba-tiba nge-blank, eh lagian aku juga bingung mau cerita apa lagi, curhat-curhatan yang sering diobrolin dulu di bbm kayaknya udah kadaluarsa deh, it’s life anyway, hoho.
Pertemuan yang singkat, tapi senangnya masih sampai sekarang. Yaaa... gimana sih rasanya ketemu sama orang yang kita kenal lama, anaknya baik dan bikin nyaman banget, dan rasanya udah ngisi sebagian sudut di hati kita? Aku nggak akan bocor gimana feel-nya, tapi hey... cobain sendiri dengan teman kamu yang dikenal lewat sosmed, terus sering cerita bareng lewat chat messenger, ketemu dengan segala sesuatu yang nggak terduga sebelumnya, itulah kenapa aku makin senang karena that day is first time for me untuk tau tinggi dan suara asli Fia, tingginya jahat dan suaranya lembut banget!
Bagiku, aneh rasanya kalau ada yang bilang “saat ada yang pergi akan selalu ada yang datang untuk melengkapi kehidupan ini agar seimbang”. Bohong lah, orang yang pergi itu nggak akan sama dengan orang yang datang, mau diseimbangkan gimana juga, mereka punya suatu hal tersendiri yang membekas di hati.
Aku nggak kecewa kalau orang-orang yang dulu kukenal lewat sosmed nggak nyapa aku lagi, karena aku sadar mereka punya hidup mereka sendiri dan dunia maya bukan kenyataan yang sesungguhnya. Tapi aku bakal lebih kecewa, kalau aku sendiri yang nggak nyapa mereka lagi bahkan sampai lupa, seringnya kesempatan sering datang dengan ketidakterdugaan. Kalaupun nggak ada kesempatan bertemu secara langsung, nggak papa, bagiku toh itu hanya bonus dari pertemanan yang dijalin selama ini.
Kalau memang sudah waktunya, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik buat hamba-Nya. Mungkin nggak sekarang, tapi bisa jadi nanti kalau kelak keduanya udah sama-sama jadi orang sukses, meet in the top when all of us better than now. Jadi, kapan mau ketemu sama aku? Ayo usahakan!
Jadi, ini aku ngeblog lagi, lho.
Rasanya kayak baru kemarin, tapi ternyata jalan empat tahun. Itu waktu lho! 365 hari dikali empat, 1460 hari. Empat tahun pertama kenal sama seorang teman yang sekarang punya titel baru, sobat. Emang dasar aku sih dulunya rajin banget cari kenalan sampai stalking akun sosial media orang, terus ngobrol, terus asyik, terus ngerasa nyaman, begitu terus sampai ada keinginan “kita meet up, yuk!”
Nggak keitung berapa kali aku kenalan sama banyak orang lewat media sosial, apalagi twitter yang bikin aku ketemu orang-orang baru setiap waktunya. Iya, maksudku bukan hanya sekedar follow-follow
Jadi, sahabat-yang-kenal-empat-tahun itu namanya Alifia, kalau penasaran gimana cerita awal kenalnya, seingatku pernah kutulis di blog post juga, cari aja terus sampe mampus karena pas aku lihat tulisanku itu rasanya ewww banget xD Selama empat tahun kenal, nggak selama itu juga kita ngobrol sih. Maklum, namanya juga lewat media sosial, ada masa rest dan hilang dari peradaban dunia maya, sama kan kayak aku beberapa bulan ini, hihihi.
Dulu, waktu zamannya masih ada BBM asli di hengpon BerryBlack, aku sering chat sama Fia lewat situ, ngobrol curhat cerita nanya semua ditumpahruahin, malah kita pernah tukeran surat yang mau dikirim ke orang spesialnya kita masing-masing. Bedanya, surat Fia syahdu syar’i banget, pakai kata ana-akhi (aku-kamu dalam bahasa Arab), entah apakah suratnya sampai ke tangan si akhi atau nggak, jelas isi suratnya juga bikin adem nggak kayak punyaku waktu itu, hahahahaha!
Lalu beberapa waktu kita nggak saling nyapa, cuma aku tau diri sih soalnya Fia masuk sekolah terbaik di Bandung, ehem ralat, sekolah terbaik di negeri ini lho ya. Jadi nggak heran deh jarang aktif di facebook apalagi twitter, karena aku pikir, di SMAN 3 Bandung pasti huwwoooh banget kalau soal kompetisi belajar.
Tapi ada masanya aku kangen sama orang-orang yang dulu aku kenal sampai chat berbusa sama mereka, lalu tiba-tiba ngilang dan aku nggak mau berakhir ‘udah gitu aja’, makanya aku inisiatif lagi lah add Fia lewat line, mikirnya nama akunnya nggak akan beda sama akun twitter dia, dan eh... ketemu juga, terus aja ngobrol lagi meski frekuensinya sekarang udah nggak sesering dulu. Nanya-nanya lagi dan rasa antusias aku masih sama, masih ada keinginan mau ketemu muka sama Fia, mau ngebuktiin bayangan aku dengan kenyataan gimana Fia sebenarnya.
And, the day is coming! Minggu, 17 April 2016. Aku berencana mau ketemu Fia untuk pertama kalinya, yap setelah ikut try out SBMPTN di Salman ITB, aku uring-uringan apakah jadi atau nggak. Takut kalau-kalau belum takdir lagi ketemuan, maka nggak tau harus nunggu berapa lama lagi, karena aku harap yang kemarin adalah gagal untuk terakhir kalinya.
And yes!
Aku ketemuan sama Fia meski rencananya berubah, niat meet up di Masjid Salman, akhirnya aku yang dateng ke SMAN 3 Bandung karena di hari yang sama Fia lagi ikut try out SBMPTN FK Unpad, nggak papa, toh aku ini yang geget mau ketemu, maka harus aku juga dong yang berusaha. Biarkan diterjang guyuran hujan dan kisah ngangkot lama Dago-Kalapa, sampai nunggu acara TO-nya selesai kalau akhirnya ketemu Fia juga.
How I feel? I can’t describe it at all, campur aduk, haru, senang, bahagia, terkejut, nggak nyangka, semua jadi satu. Dan anehnya, selama waktu 1,5 jam itu, aku serasa bungkam *ceileh*, nggak tau mau ngobrolin apa saking senang aja gitu, tiba-tiba nge-blank, eh lagian aku juga bingung mau cerita apa lagi, curhat-curhatan yang sering diobrolin dulu di bbm kayaknya udah kadaluarsa deh, it’s life anyway, hoho.
Pertemuan yang singkat, tapi senangnya masih sampai sekarang. Yaaa... gimana sih rasanya ketemu sama orang yang kita kenal lama, anaknya baik dan bikin nyaman banget, dan rasanya udah ngisi sebagian sudut di hati kita? Aku nggak akan bocor gimana feel-nya, tapi hey... cobain sendiri dengan teman kamu yang dikenal lewat sosmed, terus sering cerita bareng lewat chat messenger, ketemu dengan segala sesuatu yang nggak terduga sebelumnya, itulah kenapa aku makin senang karena that day is first time for me untuk tau tinggi dan suara asli Fia, tingginya jahat dan suaranya lembut banget!
Bagiku, aneh rasanya kalau ada yang bilang “saat ada yang pergi akan selalu ada yang datang untuk melengkapi kehidupan ini agar seimbang”. Bohong lah, orang yang pergi itu nggak akan sama dengan orang yang datang, mau diseimbangkan gimana juga, mereka punya suatu hal tersendiri yang membekas di hati.
Aku nggak kecewa kalau orang-orang yang dulu kukenal lewat sosmed nggak nyapa aku lagi, karena aku sadar mereka punya hidup mereka sendiri dan dunia maya bukan kenyataan yang sesungguhnya. Tapi aku bakal lebih kecewa, kalau aku sendiri yang nggak nyapa mereka lagi bahkan sampai lupa, seringnya kesempatan sering datang dengan ketidakterdugaan. Kalaupun nggak ada kesempatan bertemu secara langsung, nggak papa, bagiku toh itu hanya bonus dari pertemanan yang dijalin selama ini.
Kalau memang sudah waktunya, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik buat hamba-Nya. Mungkin nggak sekarang, tapi bisa jadi nanti kalau kelak keduanya udah sama-sama jadi orang sukses, meet in the top when all of us better than now. Jadi, kapan mau ketemu sama aku? Ayo usahakan!
Aku pernah punya cerita hampir mirip dengamu. Lewat sosmed juga, cewek juga. Dia adalah mantan dari orang yg ku suka wkwkw. Tapi tetp solid smpai skrang hehe
ReplyDelete