Hari Minggu yang lalu, 13 September tepatnya aku berkesempatan mengikuti Pre-Meet Up Hari Anti Korupsi Internasional di Balai Kota Bandung. Ini adalah pertemuan perdana kami sebagai volunteer dalam kegiatan HAKI 2015.
HAKI itu apa sih?
HAKI atau Hari Anti Korupsi Internasional adalah ajang peringatan anti korupsi internasional yang serentak dilaksanakan di berbagai negara-negara dunia. Pelaksanaannya diselenggarakan tanggal 9 Desember setiap tahunnya. Nah, tahun ini, Indonesia melalui Kota Bandung berkesempatan ikut serta dalam memperingati salah satu hari internasional ini.
HAKI itu apa sih?
HAKI atau Hari Anti Korupsi Internasional adalah ajang peringatan anti korupsi internasional yang serentak dilaksanakan di berbagai negara-negara dunia. Pelaksanaannya diselenggarakan tanggal 9 Desember setiap tahunnya. Nah, tahun ini, Indonesia melalui Kota Bandung berkesempatan ikut serta dalam memperingati salah satu hari internasional ini.
Di HAKI, kita nggak akan menyuarakan kalau koruptor dihukum dengan sanksi bla bla bla. Karena sebagai volunteer, kami tidak memiliki hak untuk menghakimi orang-orang yang sudah banyak merugikan negara tersebut. Toh, sudah ada bagian tersendiri yang mengawasi, menyelidiki, dan menindaklanjuti tindak pidana tersebut, apalagi kalau bukan KPK—Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sama seperti Relawan KAA yang beberapa waktu lalu diselenggarakan di Bandung, acara HAKI juga membutuhkan relawan-relawan yang bersedia bekerja bersama dalam menyukseskan gelaran ini. Meski open recruitment-nya tidak seramai Relawan KAA, jangan salah ada sekitar 6000+ pendaftar yang ikut serta, termasuk salah satunya aku.
Aku sendiri nggak tahu-menahu soal acara ini selain hanya sekilas bahwa bulan Desember nanti, akan ada satu acara besar di Bandung. Temanku lah, yang akhirnya mengajak aku untuk bergabung, dan dia juga yang akhirnya mendaftarkan kami—aku dan Dinar, thanks Nurgi!
Beberapa hari menjelang pre-meet up pun, aku masih belum banyak persiapan karena sejak awal nggak begitu antusias ikut. Beda dengan daftar Relawan KAA yang heboh banget daftarnya, pada akhirnya nggak jadi juga xP Menariknya, di pertemuan pertama itu, kami sebagai volunteer diharuskan membawa beberapa perlengkapan. Satu yang menarik adalah soal ALIS BUCAT. Hayo, kamu tahu nggak “alis bucat” itu apa? Secara Sunda sih, kata tersebut cukup lucu, tapi ternyata artinya alat tulis buku catatan. Hoho...
Sama seperti Relawan KAA yang beberapa waktu lalu diselenggarakan di Bandung, acara HAKI juga membutuhkan relawan-relawan yang bersedia bekerja bersama dalam menyukseskan gelaran ini. Meski open recruitment-nya tidak seramai Relawan KAA, jangan salah ada sekitar 6000+ pendaftar yang ikut serta, termasuk salah satunya aku.
Aku sendiri nggak tahu-menahu soal acara ini selain hanya sekilas bahwa bulan Desember nanti, akan ada satu acara besar di Bandung. Temanku lah, yang akhirnya mengajak aku untuk bergabung, dan dia juga yang akhirnya mendaftarkan kami—aku dan Dinar, thanks Nurgi!
Beberapa hari menjelang pre-meet up pun, aku masih belum banyak persiapan karena sejak awal nggak begitu antusias ikut. Beda dengan daftar Relawan KAA yang heboh banget daftarnya, pada akhirnya nggak jadi juga xP Menariknya, di pertemuan pertama itu, kami sebagai volunteer diharuskan membawa beberapa perlengkapan. Satu yang menarik adalah soal ALIS BUCAT. Hayo, kamu tahu nggak “alis bucat” itu apa? Secara Sunda sih, kata tersebut cukup lucu, tapi ternyata artinya alat tulis buku catatan. Hoho...
Alat yang dibawa lainnya juga ada tumbler. Itu lho, tempat untuk minum, jangan salah sangka kalau itu nama dari salah satu platform blog (red, Tumblr). Name tag yang dibuat sesuai dengan masing-masing formasi (btw, aku dapat formasi Penyebaran Informasi) dan juga trash bag.
Walau beberapa perlengkapan yang dibawa nggak akan digunakan semua (trash bag salah satunya), kenapa sih kita harus tetap membawanya? Nah ini poin pentingnya, seperti yang aku jelaskan tadi, volunteer HAKI nggak ada kewenangan untuk menuntut para koruptor, tapi lebih kepada edukasi dan sosialisasi soal 9 Nilai Integritas Anti Korupsi. Salah satunya adalah tanggung jawab dan juga disiplin, bahwa peraturan tetaplah peraturan. Kalaupun panitia nggak memakai trash bag yang kita bawa, tapi toh kita tetap patuh kan?
Briefing seluruh formasi #HAKI2015BDG |
Oh iya, soal dresscode atasan pun menyesuaikan dengan formasi masing-masing. Khusus untuk formasi PI (Penyebaran Informasi), para volunteer memakai baju berwarna hitam. Seru deh karena volunteer di PI ini punya jumlah penghuni yang lebih banyak dibanding formasi K2 (Keamanan dan Ketertiban) dan K3 (Keindahan, Kesehatan, dan Kebersihan).
Formasi Penyebaran Informasi |
Formasi K3 (Keindahan, Kesehatan, dan Kebersihan) |
Formasi K2 (Keamanan dan Ketertiban) |
Waktu datang ke Balai Kota pun, aku ngerasa excited sendiri, soalnya ini pertama kali Mamah mengizinkan aku ikut kegiatan besar padahal lagi musim-musim menjelang pengayaan UN. Yang datang memang banyakan para mahasiswa kuliah, tapi jangan heran kalau ada yang sudah kantoran bahkan ibu-ibu rumah tangga gabung jadi volunteer. Semua orang punya kesempatan kok!
Nah, setelah registrasi dan briefing yang dibawakan panitia bernama Kang Rangga, fyi, masing-masing formasi dipecah lagi ke dalam divisi yang berbeda-beda. Untuk PI, ada empat kelompok besar, yaitu Divisi Offline yang tugasnya menginformasikan secara langsung ke berbagai instansi (khususnya sekolah) di Bandung, Divisi Online yang tugasnya menginformasikan lewat akun-akun sosial media, Divisi Creative yang tugasnya membuat konten untuk disebar divisi PI lainnya, dan satu lagi divisi terkameha-meha alias paling gokil, paling gila, dan paling bikin urut malu putus, Divisi Aktifasi yang tugasnya meramaikan rangkaian event HAKI ini.
Aku, Dinar, dan Nurgi sih lebih pilih Divisi Online, karena merasa bahwa ini cukup mudah dilakukan apalagi buat kami yang masih SMA dan domisili di luar Kota Bandung, jadi nggak harus setiap kali pulang-pergi terus sih. Nah, masing-masing divisi dipecah lagi deh tuh yang tiap sub-kelompoknya punya pemimpin yang diurutkan dari Prabu, Senopati, Tumenggung, sampai anggota terkecil bernama Punggawa.
Seru, ya? Tentu dong! Tapi, itu baru rangkaian acara pertama lho, masih ada pertemuan selanjutnya lagi menuju Hari Anti Korupsi Internasional ini. Walaupun kamu nggak ikut, masih bisa berpartisipasi kok. Cara yang paling mudah, ya tentunya dengan mendukung pelaksanaan #HAKI2015BDG ini, karena dukungan kamu tidak saja berarti untuk HAKI, untuk Bandung sebagai kota yang jadi tempat acara, tapi juga untuk Indonesia.
K, see you next post fellas!
Banyak banget ya relawannya. Senang lihat anak2 muda punya keinginan ikut kegiatan positif begini.
ReplyDeleteIya Mbak, meski sebenarnya yang daftar bisa lebih dari 6000-an orang sih :D
DeleteAlhamdulillah, itu juga berkat instansi terkait yang mencanangkan kegiatan ini. Di Kota Bandung sih selalu ada banyak event seru, makanya pengen nyoba ikutan satu-dua :D
Test
ReplyDelete