Aku pernah cerita nggak ya soal pilihanku menentukan jurusan kuliah nanti? Belum ya? Ya udah, sekarang mau cerita soal itu deh! Menentukan pilihan itu sulit sulit gampang sih bagi sebagian orang, tapi ada yang bilang juga gampang gampang susah. Sebenarnya, seberapa besar pun tingkat kesulitan ‘suatu hal’, hidup itu pasti akan dihadapkan dengan banyak pilihan karena hidup adalah tentang pilihan *tssaaah...
Selama ini, sejak SMP, aku sudah mulai dituntut untuk menentukan sedari dini pilihan universitas mana yang bakal aku pilih nanti. Sebagai pelajar yang tinggal di Jawa Barat dengan banyak universitas yang memadai (dan juga keren pasti), aku bersyukur bisa tinggal di Bandung *ups, ralat, Cililin! Dengan banyaknya universitas-universitas terbaik, membuatku punya peluang besar untuk bisa masuk ke sana. Tau kan ya, peluang dimana pelajar berada untuk masuk universitas di dekat tempat tinggal itu akan semakin besar. Yah, semoga nanti kuliah S1 nggak harus jauh-jauh mendaki gunung dan menyeberangi lautan nun jauh di sana, haha..
Makanya, ketika ditanya, dua pilihanku adalah ITB dan UNPAD. InsyaAllah, semua pelajar mampu dan punya kesempatan yang sama untuk masuk salah satu dari dua perguruan tinggi ini. Dan aku, aku... juga mulai percaya bahwa aku adalah orang-orang yang mampu masuk di salah satunya.
Semakin naik kelas dan kini menjadi anak SMA, orangtuaku mulai meyakinkan (dan menuntut sih sebenarnya, hehe) untuk bisa lolos ke ITB dengan jalur undangan. Hmm... memangnya siapa sih yang nggak mau lolos SNMPTN yang—mungkin, dan sedikit banyak—lebih mudah dibanding jalur tes lainnya? Aku juga mau, tapi... aku nggak yakin.
Begini, mengenai SNMPTN di 2016 mendatang (tahun kelulusanku SMA), kabarnya akan menjadi persaingan yang cukup besar. Gimana nggak? Hanya sebanayak 50% pendaftar lah yang nantinya akan diterima di PTN seluruh Indonesia. Dan coba aja bayangkan, kalau pendaftarnya nggak hanya siswa-siswi yang masuk ranking di sekolahnya masing-masing, tapi semua siswa punya kesempatan yang sama untuk itu. Memang sih, aku nggak bisa menghalangi mereka, karena ya aku memang nggak bisa mencegah kesempatan orang banyak kan? Tapi, dalam ilmu peluang, semakin banyak sampel yang masuk maka peluang salah satu sampel untuk muncul akan semakin kecil. Ngerti maksudku kan?
Bukan aku nggak mau jalanin tes SBMPTN, tapi... selagi ada yang mudah dan lebih baik bagiku, kenapa nggak? Dan, lagi, aku nggak yakin sama diriku sendiri. Aku takut kalau nanti aku malah mengecewakan kedua orangtuaku. Entahlah, kenapa aku sendiri nggak yakin kalau Mamah dan Abah aja percaya sama aku!
Di sisi lain, aku juga mulai memikirkan soal pilihanku untuk masuk UNPAD. Sulit sih, sulit untuk pilih fakultas yang benar-benar bisa bermanfaat buatku. Nggak hanya karena aku suka dengan pilihan tersebut, tapi aku mulai berpikir apakah fakultas itu nantinya akan benar-benar ‘memberikan ilmu’ buatku? Aku nggak mau kalau aku memilih fakultas yang salah alamat, bukannya dapat ilmu tapi aku malah buang-buang banyak hal, seperti waktu dan biayanya.
Huft... ini nih yang jadi dilema anak SMA. Pilihan-pilihan di depannya yang seolah ‘menghantui’ untuk cepat-cepat diambil keputusan. Lebih cepat memang lebih baik sih, tapi kalau terlalu cepat gimana kalau nantinya menyesal, nggak mau kan? Aku sepertinya perlu banyak berdoa dan berdiskusi lagi dengan Allah supaya aku nggak salah. Aku percaya keputusan itu harus dibuat, dan aku harap keputusan itu tidak saja baik untukku, tapi juga baik menurut-Nya. Tantangan nggak pernah bisa dihindari, tapi kalau kita yakin, semua pasti bisa! Semoga saja aku bisa memilih pilihan yang terbaik, salah satu yang kuhadapi adalah pilihan universitas. Kamu pernah sebingung ini? Cerita juga dong :)
by.asysyifaahs♥
Waktu kecil pengen jadi guru, sekarang jadi staf perpustakaan :-)
ReplyDeleteLimayanlah sama cita-cita kecil, agak nyerempet dapatnya :-D
Hehe, nggak jauh beda yang penting ya...
DeleteSalah jurusan :((
ReplyDeleteTapi yaudah terlanjur, disyukuri aja sembari mencari kesempatan lagi. :)
Salah jurusan kenapa Kak? Siapa yang salah jurusan? Aku maksudnya? :D
DeleteShalat istikharah, Syifa. Do'a dan usaha terus. Semangat!
ReplyDeleteIya Kak, InsyaAllah. Amin... makasih ^^
DeleteKalo kata orang bijak, pilihan terbaik datang dari apa kata hati nurani. Lalu tnyakan keputusanmu pada ibumu, sebab dia yang melahirkan dirimu ke dunia tidak mungkin akan menjerumuskanmu ke jurang kehancuran. At last, hope the best from Allah. Allah Maha Tahu mana yg trbaik buat kamu. Dan apapun pilihanmu, hadapi dgn penuh kberanian! Gitu sih kata mereka.
ReplyDeleteSalam kenal dari orng yg kini mnghadapi permasalahan sama, Chairul Sinaga.
Mampir ke gubug saya di, http://chairulsinaga.blogspot.com/ :)
Benar Kak, orang-orang di sekitar kadang jadi pengertian sekali, tapi nggak jarang juga malah dianggap 'pengganggu'. Mamah menyerahkan hal itu padaku, selagi aku bisa dan dia mengizinkan. Tapi tetap sih, jalan terakhir, hanya pada-Nya :)
DeleteTerimakasih ya, semoga kita bisa mendapat pilihan yang paling tepat :)