Mimpi selanjutnya adalah terinspirasi karena paragraf di atas, aku mau jadi seorang blogger yang disiplin, konsisten, komitmen, dan istiqamah *cieeeh. Mimpinya sederhana, bahkan nggak ada target khusus kapan pencapaian ini akan terkabul, karena mungkin perlahan tapi pasti aku siap dan (harus) mampu mewujudkannya. Toh, tercapainya mimpi ini nggak ditentukan dengan ‘kapan’, akan tetapi ‘sampai mana kita bisa dianggap oleh orang lain sebagai blogger yang punya tanggung jawab’. Bisa jadi, satu tahun atau dua tahun mendatang, aku sendiri merasa yakin kalau aku adalah blogger yang disiplin *who knows?*, tapi... itu kan menurut pribadi, lah menurut orang lain? Bisa aja kan kalau kata kamu-kamu-kamu aku memang rajin ngeblog, tapi soal kualitas masih jauh dari apa yang diharapkan.
Jadi blogger itu bukan bakat, bukan juga keahlian yang tetiba lahir atau jatuh dari surga di hadapanku, #eaaaa... Awalnya, aku juga bikin blog karena sekadar iseng, mengalihkan cerpen-cerpen yang teronggok begitu saja di folder komputer, copas notes facebook punya temen yang dianggap bagus, dan jadilah blog ini. Plis, jangan pernah terbersit di benak kalian untuk melihat postingan terdahulu yang pernah aku tulis disini. Masa-masa itu sebenarnya memalukan, tapi dari sanalah semua ini berasal, dari sana sampai aku belajar bahwa blog itu adalah rumah ceritaku. Rumah dimana aku bisa berbagi dengan orang-orang yang belum aku temui sama sekali.
Kenapa bermimpi jadi blogger—padahal sekarang juga disebut blogger? Haha, jujur aku merasa aku pengin menertawai diriku sendiri, entah merasa tinggi hati, sombong—dua penyakit hati terburuk milik Asyifa—atau malah dianggap langka karena teman-teman sekitarku nggak ada yang ngeblog, aku pengin aja jadi blogger... yang disiplin dan konsisten. Aku juga berharap aku nggak lagi punya sifat yang terlalu merasa “lebih baik dari orang lain”, apalagi dalam hal ini yang berkaitan soal blog. Apa sih, Asyifa belum ada apa-apanya, mau nyombongin apa coba? Nyombongin karena single seumur-umur gituh? Oh, plis -______-“
Blogger yang rendah hati, sesederhana itu. Simpel, tapi kalau nggak diniatkan pasti bakal terasa susah. Aku terlalu banyak berkhayal ingin seperti menjadi blogger anu, blogger ini, blogger itu, yang punya topik tak terbatas, ide tak terhitung, hingga page views dan komentar yang tak terhingga. Kenapa sih, Syif? *berasa pengin noyor diri sendiri deh*
Teman-teman juga mau kan jadi blogger—yang bertanggung jawab terhadap blognya sendiri? Apalagi kalau selain jadi blogger, kita juga dihadapkan dengan kepengurusan di suatu komunitas blogger tertentu. Apa yang orang lihat, bukan saja tentang cara bekerja kita sebagai pengurus/admin, tapi juga cara kita berekspresi melalui blog milik sendiri.
Aku yakin, kita semua PASTI pernah mengalami masa-masa dimana malas yang menguasai diri kita. Malas ngeblog karena nggak ada kuota, nggak ada waktu saking sibuknya, nggak tau harus nulis apa saking nggak ada ide, sampai berbagai macam jenis malas yang entah kenapa—aku juga baru sadar—kita persulit dan persusah sendiri. Bener kan? Makanya, yuk sama-sama memacu diri sendiri untuk lebih mampu mengatur semua hal supaya terencana, paling tidak aku mulai menargetkan agar dalam sebulan ada 4 postingan. Yakin nggak yakin, kalau dikerjakan bersama semua terasa jadi lebih mudah. Berani untuk konsisten?
Menjadi blogger bukan impian yang sulit, asal kita memang mau berusaha dan menekadkannya di dalam hati. Menjadi blogger itu susah kalau kita hanya terus berencana ini-itu tapi nggak mau atau malas mewujudkannya. Menjadi blogger itu mudah kalau kita berani untuk melawan comfort-zone kita sendiri dan menaklukan seribu alasan setiap kali kuajak jalan mau ngeblog. Nggak ada lagi mimpi jadi blogger hanya sekadar mimpi tulisan atau kata-kata belaka, karena mulai sekarang—kita; aku dan kamu—sudah terikat dalam perjanjian tak tertulis bahwa kita harus konsisten demi menjadi blogger yang disiplin. Berani jadi blogger? Siapa takut, dan buktikan!
by.asysyifaahs♥
keren loh adik tulisannya :D
ReplyDeleteMakasih lho Kak (ad)Riana ^^
DeleteAku juga mau jadi blogger yang baik :D
ReplyDeleteYess! Harus dong...
Delete