Mungkin, mimpi kali ini adalah mimpi tersederhana dan terbiasa yang seharusnya nggak perlu ditulis dalam #1Day1Dream. Kenapa? Toh sebenarnya pencapaiannya nggak dalam jangka waktu panjang atau menengah, bahkan bisa dimungkinkan dalam tahun ini (atau singkatnya satu atau tiga bulan mendatang) bisa dikabulkan, InsyaAllah.
Sebagai seorang gadis remaja yang masih belum terlalu pas dibilang orang dewasa, dan terlalu kelewat dibilang anak-anak, aku terkadang menyadari bahwa aku masih suka mengoleksi “a-cute-stuff”. Dulu, masa kecilku yang belum seperti sekarang, Mamah nggak begitu sering memberiku semacam boneka atau mainan khas anak perempuan lainnya. Aku merasa benar-benar interaksi sesama teman lah yang paling menonjol dalam masa kanak-kanakku. Saat itu, kami nggak terbiasa bermain boneka-bonekaan, karena orangtua dari kami nggak begitu memanja selain hanya satu atau dua boneka yang itu pun saling meminjam.
Aku ingat, dulu waktu kecil aku cuma punya boneka Santa Claus yang Abah beli ketika kerja di Bandung. Mungkin bukan baru, tapi apa sih pemikiran anak kecil saat itu—selain boneka itu masih layak dijadikan mainan? Dan, setelahnya aku punya boneka warna putih—entah apa jenisnya—bekas pemberian dari kakak sepupu. Kalau dibandingkan dengan anak sekarang, rasanya masa kecilku masih dibilang sangat menyenangkan walaupun dengan mainan yang seadanya.
Saat tumbuh remaja, mungkin minatku terhadap mainan perempuan agak tertunda. Bukan saat benar-benar menjadi anak kecil, tapi saat setelah duduk di bangku SMP-SMA ini aku baru benar-benar menyukainya. Ya selain keadaan keluarga yang lebih baik dan aku mulai menabung sedikit demi sedikit demi keperluanku sendiri, kayaknya hal-hal seperti itu selalu masuk ke dalam wishlist-ku. Kasihan ya…, xixi.
Sekarang, siapa yang nggak tahu handmade semacam pouch, doll, clutch, pillow, plushie, dan hal-hal semacam itu yang merupakan hasil kerajinan tangan? Makin kesini, makin banyak orang kreatif yang nggak melulu kerja di kantoran menghadapi komputer, tapi mereka malah berani berkreasi sendiri dengan kreativitas yang mereka punya.
Mungkin entah siapa yang pertama kali mengenalkanku, tapi aku jadi tahu ada banyak orang yang menjual hasil karyanya tersebut, ada seperti Kak Eno pemilik Hayano Handmade, Kak Dita si pemilik Cemprut, Kak Rini pemilik Hasta La Vista, Mbak Wied pemilik idekreatifku handmade, dan pastinya masih banyak lagi orang-orang keren dibalik terciptanya handmade-handmade lucu nan unik di Indonesia ini *pengetahuan aku mah baru segitu atuh*
Makanya, ketika kenal para craftalova—sebutan untuk pecinta dan pembuat barang-barang handmade—dari blog, aku mulai mengenalnya pula lewat facebook, twitter, dan tentunya instagram. Selain gambar dan foto-fotonya yang lucu itu—untuk pandangan seorang gadis remaja—aku juga (pernah) punya minat untuk bisa berkreasi membuat kerajinan tangan. Tapi..., apalah daya diriku ini, jangankan bikin, ngerti caranya aja susah #acipagakkreatif
Sekarang sih belum terpikir bakal membuat semacam itu, mendingan beli hasil kreasi dari para craftalova aja ya. Ada banyak wishlist yang mulai satu per satu aku kumpulkan, dan belum banyak yang terwujud. Jadi, mimpi kali ini tuh harus dibayar, tapi kerasa kok harganya kalau mendapat barang-barang lucu—dan sebagai pengganti mainan di masa kecil yang nggak akan sebanyak kayak sekarang.
Kamu, pernah punya mimpi atau keinginan sederhana seperti ini? Cerita dong~
by.asysyifaahs♥
Post a Comment
Thanks for coming. I am glad you have reading this so far.
♥, acipa