Menurutmu, rival itu apa sih?
Rival itu saingan.
Rival itu musuh.
Rival itu lawan.
Rival itu nama temen sekolah aku #abaikan.
Kita hidup di dunia nggak sendirian—itu pasti—ada banyak makhluk lainnya yang juga Tuhan ciptakan dan alam semesta yang berdampingan. Seperti yang telah dijelaskan di mata pelajaran PAI, aku percaya bahwa Allah menciptakan manusia untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan.
Menurut Matematika, rival bisa diartikan sebagai kodomain atau fungsi yang berlawanan dengan domain. Kalau diartikan dalam bahasa manusia, setiap dari kita adalah rival bagi orang lain, dan setiap dari orang lain adalah rival bagi diri kita sendiri. Kamu percaya? Kalau aku sih iya, mempercayai bahwa semua orang adalah rival bagi diriku sendiri.
Contoh teramat nyata dari rival menurut pandanganku adalah... teman sekolah. Iya, memangnya apa lagi? Sebagai seorang pelajar korban Kurikulum 2013, teman-teman sekolah adalah saingan untuk meraih prestasi menjadi yang Terbaik. Paling tidak, ditunjukkan dengan siapa yang menjadi Juara Umum, Ranking 1, Juara Lomba, dan sebagainya.
Lulu, teman sejak kelas 10, teman sebangku, teman peringkat 3 Besar, dan seorang rival buatku sampai saat ini. Walaupun baru sekelas di SMA, tapi kebayang nggak sih kalau sebenarnya kami mulai bersaing semenjak kelas 1 SMP, atau mungkin kelas 5 pas Olimpiade SD? Lucunya, aku sampai membandingkan jumlah nilai raport, padahal SMP kami beda. Iya, karena semenjak dulu, baik aku dan Lulu sama-sama meyakini bahwa kami saling bersaing dan lebih nyata lagi saat kini kami satu sekolah, ralat, satu kelas.
Hari ini, sahabatmu adalah orang yang paling kau sayangi. Tapi esok hari, sahabatmu adalah orang yang paling kau benci.Dan hari ini, musuhmu adalah orang yang paling kau benci. Tapi esok hari, musuhmu adalah orang yang paling kau sayangi.
Begitu petuah terhebat yang pernah aku dengar dari Bu Nia—guru B.Indonesia. Satu yang paling berkesan mendalam dari kalimat tersebut adalah... kini aku tidak lagi benar-benar percaya pada setiap orang yang kupanggil dengan teman. Oh tidak, maksudku, aku hanya menjaga segala sesuatunya, waspada terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi.
Mereka—RIVAL—ada agar kita lebih termotivasi menjalani hidup, punya lecutan semangat tinggi untuk menjadi yang terbaik, dan menjadi cambuk ketika kita tertinggal satu langkah di belakang mereka. Aku adalah rival kamu, dan kamu adalah rivalku. Persaingan terberat tidak hanya dalam lingkungan seperti sekolah, rumah, pekerjaan, atau apapun itu. Akan tetapi, kompetisi teragung adalah bagaimana kita bersaing untuk menjadi yang Terbaik di sisi Tuhan, menjadi hamba yang layak mendapat surga-Nya. Amin...
*395 kata
***
Ini adalah kisah tentang teman jadi lawan. Bisa jadi, kamu juga mengalaminya.
Atas semua yang kamu miliki, ia tidak bahagia. Atas semua yang kamu lakukan, ia tidak peduli. Padahal, dulu, kalian pernah berjanji untuk berjalan bersisian, menuju impian yang sama.
Ya, Estu, ini kisah kau dan aku. Aku yang bukan “siapa-siapa” menjadi titik lemahku bagimu. Begitukah?
Maaf, aku tidak selemah itu. Aku belajar banyak dari kecuranganmu selama ini. Belajar untuk bisa menjadi lebih daripada dirimu.
Tenang saja, waktu akan menjawab “siapa aku, siapa kamu”. Juga tentang siapa teman, siapa lawan.
BEST RIVAL - Sahabat Terbaik, Bisa Jadi Musuh Terdekat adalah salah satu seri #7DeadlySins @GagasMedia yang mengambil tema besar dosa iri hati (envy). Ikuti Kuis Best Rival di blog Ima Kecil, disini.
by.asysyifaahs♥
Rival gue itu candra, dia orang nya ngeselin, betein, dan gak banget deh. tapi kalo gak ada dia gak rame. heuheu
ReplyDeleteYap, seorang sahabat itu bisa punya dua sisi yang bermain, baik-buruknya selalu ada :D
Deleteya yang namanya manusia pasti punya rival,,tapi rival aku ini ngeselin banget sering banget bikin ulah,,uuhh
ReplyDelete