Bismillahirrahmanirrahim...
Membicarakan tentang hitam, apa yang pertama kali terlintas dalam pikiran kita? Warna? Gelap? Mistis? Elegan?
Ada banyak hal yang mungkin terpikirkan untuk pertama kalinya ketika kita berpikir tentang hitam. Kalau boleh cerita (dan memang diperbolehkan), banyak di antara barang yang aku miliki semuanya serba hitam kecuali beberapa barang tentu saja. Tas sekolah bermerk EIG*R itu warnanya hitam, sepatu bermerk SP*CS dan CONV*RSE juga warnanya hitam, jam tangan bermerk DIGIT*C juga warnanya hitam, dua smartphone yang kupunya sebelumnya yang bermerk BlackB*rry itu juga warnanya hitam, smartphone dan juga laptop yang sekarang bermerk AC*R pun warnanya hitam.
Hampir sebagian besar barang-barang penting dan berharga yang aku punya semuanya warnanya hitam. Entah karena dengan tidak sadar memilih barang dengan warna tersebut atau karena memang tidak ada pilihan lain yang 'pas' di hati.
Hitam itu gelap, ya aku tahu dan aku sadar itu. Sangat tidak pantas rasanya bagi seorang remaja perempuan muda yang sedang tumbuh berkembang ini memiliki berbagai barang dengan warna yang memang tidak selayaknya. Hah, hitam? Memangnya kenapa dengan warna yang satu ini? Toh, hitam tidak membuat aku 'tersihir' atau sekonyong-konyong dianggap sebagai penganut sebuah aliran tertentu. Tidak kan? Lagipula, tidak ada aturannya kok kalau setiap remaja perempuan harus memakai barang dengan warna yang colorful, seperti pink misalnya.
Walau memang, ada barang-barangku yang juga berwarna, tidak hanya hitam dan tidak harus berwarna merah muda. Aku suka warna merah, biru, dan hijau, semua warna aku suka, tapi tetap bagaimanapun aku menyukai hitam sebagai warna yang natural dan simpel.
Hitam itu gelap, tapi tidak menggelapkan.
Sang Maha Indah telah menciptakan banyak keindahan di dunia ini, dan hitam adalah satu dari sekian banyaknya keindahan yang Dia ciptakan. Ketika semua cahaya putih (polikromatik) memancar ke benda di semesta ini, lalu terpantul lagi ke mata kita sebagai warna lain tersendiri, hitam salah satunya. Dan itu adalah salah satu keajaiban yang sangat luar biasa.
Putih, Hitam, dan Abu-Abu
Alifia Nuzul Pramadhanty
Apakah aku harus termenung menghadapi situasi ini?
Di mana dunia kurasa kian bersisi
Dulu ia hanya ada sisi hitam dan sisi putih
Kenapa sekarang ada sisi kelabu?
Ah, mungkin aku sering terjebak dalam sisi tersebut
Tak dapat kupungkiri, putihku kadang hitam
Hitamku kadang pula menjadi putih
Apa kuharus jadi kelabu?
Tidak!
Aku hanya ingin jadi sinar cahaya!
Hanya saja jalan menuju-Nya tak segampang terjun dalam kegelapan
Atau berjalan dalam keredupan —keremang-remangan
Sinar cahaya itu terkadang silau dan malah membuatku tak mampu melihat
dan merusakkan mataku
Tapi ini pilihanku,
Biarku buta
Biarku silau
Kubiarkan air mataku tumpah
Mengharap lindung dari-Mu
Dalam perjalananku
24 Mei 2012
by.asysyifaahs♥
Tidak semua yang berwarna hitam itu dibenci. Semoga sukses GA-nya.
ReplyDeleteYap, tidak semua hitam itu adalah kebencian. Terimakasih :)
Delete