Jadi hari ini kemarin tanggal 2 Februari guys... Iya, 2 Februari, berarti 12 hari lagi bakal Valentine-an. Nggak kok, kali ini nggak akan bahas mengenai Valentine dulu, nanti aja ya :P
Jadi tuh, hari ini kemarin Duta Bahasa Jawa Barat lagi ada acara. Buat kamu yang sering stalk twitter aku, pasti tau lagi ada apa *yakali ada*. Iya, para Duta Bahasa Jawa Barat lagi bikin acara #GerakanCintaBahasaIndonesia gitu.
Itu acara apa? Duta Bahasa itu apa?
Acara Gerakan Cinta Bahasa Indonesia atau lebih disingkat dengan GCBI ini adalah gerakan yang diselenggarakan oleh para komunitas Duta Bahasa Jawa Barat, baik pelajarnya, mahasiswanya, atau non-keduanya yang pastinya udah jadi Duta Bahasa Jawa Barat.
GCBI ini biasanya diadakan di Car Free Day Dago, nah buat kamu yang kebetulan lewat sana sembari olahraga atau jajan-jajan unyu, yuk ramaikan acara ini. Kamu bisa dapat stiker secara cuma-cuma, dapat pin juga, terus bisa dapat balon kalau kamu mau *tinggal minta aja*.
![]() |
Aksi tanda tangan Cinta Bahasa Indonesia, ada Kak Mirani sama Kak Deri :)) |
![]() |
Mas Dwiki yang memperkenalkan gerakan #turuntangan :)) |
![]() |
Padanan kata asing yang ada terjemahannya |
Selain itu, ada lho beberapa kata dalam bahasa asing yang menggantikan kata-kata dalam bahasa negara kita. Contohnya rice cooker untuk perangkat dapur yang jumlahnya banyak. Memang lebih praktis, tapi kan pelestarian kebudayaan juga.
Kamu pastinya nggak mau dong kalau bahasa kita jadi tercemar dan hilang gitu aja. Ingat lho, bahasa adalah ciri bangsa, kalau bahasanya hilang pasti bangsanya juga ikut hilang. Terus siapa lagi coba yang bakal melestarikan bahasa Indonesia kalau bukan kita?
Nah, apa itu Duta Bahasa? Duta Bahasa adalah orang (baik pelajar SMA, mahasiswa, maupun yang sudah kerja) yang bertugas untuk mengkampanyekan penggunaan bahasa yang baik dan benar di kalangan masyarakat Indonesia sekarang. Bahasa yang baik dan benar itu nggak harus selalu baku lho, tapi tetap padanan katanya sesuai yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Untuk Duta Bahasa Dewasa sendiri, sudah ada di beberapa provinsi di Indonesia, contohnya Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, dan lain sebagainya. Buat kakak-kakak yang sudah jadi mahasiswa atau sudah bekerja tapi masih punya jiwa muda, bisa banget lho ikutan ini.
Sedangkan untuk Duta Bahasa Pelajarnya sendiri, baru ada di Jawa Barat aja. Tapi nggak menutup kemungkinan kalau di provinsi lain ada juga.
Untuk jadi Duta Bahasa itu nggak terlalu susah dan nggak gampang juga, kamu hanya perlu daftar dengan mengisi formulir, terus ikut seleksi dengan menulis karya tulis/artikel dalam 3 bahasa, yakni bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing. Ada juga tes UKBI alias Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Dalam tes ini, kamu akan tahu seberapa mahirnya kamu.
Yuk, selagi masih banyak waktu, lestarikan bahasa Indonesia. Karena bahasa daerah itu pasti, bahasa Indonesia itu wajib, dan bahasa asing itu perlu. Semangat ^^
![]() |
Klik untuk memperbesar |
bukan cuma bahasa asing, oom.. bahasa alay juga ngrusak bahasa indonesia
ReplyDeletehehehe
Sebenarnya bahasa asing nggak merusak, malah diperlukan banget dalam percakapan internasional. Hanya saja, kalau dicampur-campur sama bahasa Indonesia kayak gado-gado, itu nggak enak didenger juga sih :D
DeleteGatau ya, kalo bayangin sesama temen yang biasanya kocak, tetiba dialog kaya waktu lagi pelajaran bahasa indonesia itu geli juga hahaha. Dulu di kelas, malah lebih gaul lagi. Sesama anak kelas, kalo ngomong harus pake tiga bahasa itu, dicampur-campur gitu haha.
ReplyDeleteIya, apalagi kalau rada sok dipuitisin, rasanya geli juga apalagi yang kebiasaan pakai loe-gue. Tapi memang sih, sekarang banyak sekolah yang lagi banyak menerapkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya :D
Deletetapi kalo dalam pergaulan sehari-hari memang gak gahol kalo pake bahasa Indonesia *katanya. setidaknya bhs Indonesia kagak mungkin hilang krena dalam hal2 yg resmi bhs indonesia tetep dan wajib digunakan,,
ReplyDeleteMemang, nggak setiap bahasa Indonesia harus digunakan, kadang dalam pergaulan ke teman sebaya sih bebas aja, cuma tahu waktu dan tahu tempat juga sih. Heheh... :D
DeleteSuka ada di CFD ya... Nanti lah kalau ke CFD lagi aku pasang mata baik2. Aku pasti mendukung pelestarian bahasa nasional & daerah seperti ini. Jadi pengen ikutan... serius. Salam dari Bandung juga :)
ReplyDeleteNggak suka juga sih Mbak, cuma gelarannya setahun sekali aja, kalaupun ada itu BIPA, khusus bagi para penutur asing yang pengen belajar Indonesia :))
Deleteaku pun kalau sms sama orang tua biasanya pake bahasa Indonesia yang baku dan gak disingkat penulisannya hehe
ReplyDeleteNah itu, rada kurang sopan juga sih, apalagi belum tentu merekanya paham. Heheh...
DeleteGak sedikit juga putra-putri daerah yang nggak ngerti bahsa daerah malah tiap hari berbhasa Indonesia sama siapa pun (itu saya dan beberapa teman saya) @_@
ReplyDeleteIya, beberapa teman Duta Bahasa Pelajar juga ada kok, karena mungkin di rumah pengantarnya kebiasaan Indonesia dan ada juga keturunannya yang dari luar negeri. Nggak salah, hanya perlu banyak belajar :))
DeleteParahnya yang harusnya jadi panutan berbahasa Indonesia yang baik dan bener kan tokoh publik kayak pejabat, akademisi, sama artis, tapi malah mereka yang sebenernya ngerusak. Sok-sokan pake kata dari bahasa Inggris yg sebenernya ada padanan Indonesianya. Mungkin pada mikirnya, ga Inggris, ga intelek.
ReplyDeleteEmang tiap CFD Dago pasti ada kegiatan-kegiatan keren dari komunitas-komunitas asyik. Tapi seringnya ga bisa datang, kejauhan euy orang Bandung coret soalnya.
Nah itu, mereka sendirilah yang merusak. Apalagi, sekarang banyak acara tv yang dengan sengajanya campur-campurkan bahasa. Miris banget.
DeleteHeheh... Mungkin lain waktu bisa datang :))
Saya malah suka campur-campur kalo ngomong hahaha bahasa indonesia yang dipadukan dengan bahasa sunda dan aksen sunda :D
ReplyDeleteSyifa juga sering gitu, tapi memang harus tau kapan waktu dimana tempat kepada siapa dan bagaimana suasananya juga sih :D
Delete