Holla,
Felllaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaassss!!!
Wow,
udah masuk hari keduapuluhsatu, udah masuk minggu ketiga berarti ya, dan itu
artinya..., satu minggu lebih dua hari, tantangan ngeblognya selesai. Yipppiiieee
^^
Oke,
di hari ini, adalah masanya #Interaktif3
: 5 Pertanyaan tentang Cinta. Tapi, karena yang nanya cuma sedikit *hiks,
sedih*, jadi aku cuma ambil 3 aja ya :D
Dari
semua pertanyaan yang masuk melalui komentar post di minggu kedua lalu, ada
juga yang tanya lewat Ask.fm, kebetulan lah ya, jejaring sosial yang satu ini
emang tempatnya buat ngepoin segala hal yang kayaknya perlu banget buat
ditanyain. Oke, let’s start!!
#1 Apa arti
CINTA?
Ini
adalah pertanyaan yang terlalu mainstream
menurutku. Kenapa? Karena ada 3 orang yang nanya sama, walaupun katanya beda
sih, tapi intinya sama-sama aja, nanyain aku tentang arti cinta.
Kata
orang, cinta itu nggak bisa didefinisikan. Kenapa?
Jelas, karena setiap orang berhak mengartikan cinta menurut versi mereka
masing-masing. Satu definisi bisa aja beda sama definisi lain, dan itu nggak
dilarang kok sama majelis fatwa. Namun..., dari sekian banyak definisi, aku
suka sama kalimat ini dan menurutku mewakili arti cinta versi diriku sendiri.
Cinta
adalah sebuah perasaan ingin berbagi atau sebuah perasaan afeksi
terhadap seseorang, sesuatu, sebuah, seekor, dan se- lainnya. Cinta bisa berupa
tindakan terhadap objek lain, baik itu pengorbanan, empati, perhatian, kasih
sayang, membantu, menuruti perintah, patuh, dan mau melakukan apapun yang
diinginkan objek tersebut.
Cinta
berbeda dengan suka, keberuntungan, kesetiaan, rasa kasihan, kemurahan hati,
dan perasaan lainnya yang kita lakukan berdasarkan alasan tertentu. Cinta itu
nggak beralasan. Kita cinta pada sesuatu, tapi kita nggak tau karena apa, dan
itulah cinta menurutku.
#2 Apa
tanggapan tentang pacaran dalam Islam?
Wiish,
pertanyaannya, lumayan berat menurutku. Tapi..., terimakasih Nadya Syifa, kamu
memang penanya terbaik :D
Disini,
kita luruskan dulu apa yang dimaksud pacaran disini. Kalau yang dimaksud adalah
selalu berduaan kemanapun pergi, bergandengan tangan, berangkulan, bahkan
berpelukan kayak Teletubbies, tentu aja Islam melarangnya, karena Islam
telah memberikan batasan yang terang dan jelas mengenai hal itu. Ketika dua
orang yang berbeda jenis kelamin dan bukan mahram berdua-duaan, selalu ada
setan diantara keduanya yang berusaha menjerumuskan mereka pada perbuatan dosa.
Ada
lagi, istilah ta’aruf dalam Islam,
tapi kebanyakan orang menyalah-artikan istilah ini. Dalihnya sih ta’aruf, tapi malah berkhalwat tanpa ada aturan yang
membatasinya. Ya kalau gitu, apa dong bedanya ta’aruf sama pacaran?
Intinya,
dilarang nggaknya pacaran itu bergantung pada perbuatannya sendiri. Yang jelas,
Islam telah menetapkan aturan mengenai batas pergaulan antara ikhwan dan akhwat.
Semoga dimengerti ya :))
#3 Jika kita
mencintai seseorang, tapi orang itu nggak bisa mencintai kita karena suatu
alasan, gimana?
![]() |
Siapapun kamu yang nanya ini, makasih ya :) |
Hmm...
Ini pertanyaan yang sama sulitnya juga, menurutku. Well, marilah menjawab pertanyaan ini berdasar pengalaman sendiri
orang lain.
Cinta
itu nggak bisa dipaksa, kalau memang nggak cinta, ya sudah. Tapi..., kadang
kita pengen kepo terus ya kenapa bisa si doi nggak bisa cinta sama kita. Ada
banyak kemungkinan sebenarnya, bisa jadi karena cintanya kepada Allah lebih
agung, orangtua, sahabat, atau kepada sesuatu yang lebih dicintainya dibanding
manusia.
Kalau
memang tidak cinta, ya udah sih dianya juga nggak cinta *pasrah banget*. Tapi
kalau dia memilih untuk nggak cinta kepada kita karena lebih mencintai kepada
Sang Maha Mencinta, seharusnya kita nggak boleh cemburu. Cinta kepada Sang Maha
Cinta itu adalah cinta yang agung, dan ketika satu dengan yang lain sama-sama
mencintai Allah, itulah CINTA SEJATI. InsyaAllah :)
Post a Comment
Thanks for coming. I am glad you have reading this so far.
♥, acipa