“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang
tidak kamu kerjakan”.
(Q.S. Ash-Shaf [61] : 2)
Pernah nggak
sih merasa kalau apa yang kita bicarakan itu belum tentu kita lakukan. Kadang,
kita sering memerintah atau memberi peringatan kepada orang lain, tapi kita
sendiri tidak melaksanakannya. Pernah tidak?
Terinspirasi
dari tweetnya Kak Lulu Qurratu Aini, eh bukan, maksudnya bionya. Yaitu, semoga
tidak ditanyakan padaku kelak, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu lakukan? Iya, terkadang kita sering banyak berbicara
yang benar kepada orang lain, tapi kita sendiri belum tentu benar. Iya kan?
Nah, salah satu contoh nyatanya adalah program #1Hari1Ayat ini, dari beberapa
postingan itu sendiri, ada satu atau dua postingan yang Syifa sendiri belum
melakukannya atau setidaknya masih salah melakukannya.
Anehnya, Syifa
memberi tahukan pada orang lain untuk begini-begini-dan-begini, tapi Syifa
sendiri tidak atau belum melakukannya. Oke, ini pengakuan, dan ini jujur. Nggak
hanya itu, kita menceritakan kepada orang lain yang baik-baik, tapi kita
sendiri berpikiran untuk tidak melakukannya dulu.
Lantas,
hubungannya?
Menurut Ibnu
Katsir, ini adalah pengingkaran kepada Allah terhadap orang-orang yang membuat
janji, atau mengatakan sesuatu, tetapi tidak melaksanakannya. Nah..., berarti
setiap postingan ayat yang kita tulis setiap harinya, juga janji kita (termasuk
Syifa) kepada Allah.
Oke, mungkin,
untuk sekarang kita masih bisa memperbaikinya. Tentunya dengan cara melakukan
apa yang kita katakan. Kalau kita bilang, bacalah Al-Qur’an, ya tentu kita
harus membacanya. Jangan sampai, kita mengatakan bacalah Al-Qur’an kepada orang
lain tapi kita sendiri tidak membacanya. Mungkin aja orang yang disuruh membaca
Al-Qur’an itu berpikiran, ‘buat apa membaca Al-Qur’an kalau yang nyuruhnya aja
nggak baca, sama aja bohong dong!’ Nahlho... Dosanya malah berkali lipat kan...
Dan itu adalah
perintah Allah kepada umat-Nya, para muslim/muslimah. Untuk apa? Ini bertujuan
agar setiap Muslim beramal terhadap apa yang dilisankannya. Juga, tetap berhati-hati ketika mengatakan sebelum
melakukan, hati-hati agar lisan tidak terjerumus dalam dusta, yakni tidak
melakukan apa yang dilisankan.
Tapi.., lain
lagi ceritanya kalau kita sendiri sudah melakukannya dan merasakan manfaatnya,
bolehlah diceritakan pada orang lain agar mereka melakukan hal yang sama, agar
apa yang kita lakukan sama dengan apa yang kita lisankan, begitupun sebaliknya.
Semoga kita selalu melakukan yang pertama, apapun yang kita lisankan. Amiin...
Post a Comment
Thanks for coming. I am glad you have reading this so far.
♥, acipa