“Maka
apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”
(Q.S.
Al-Mu’minuun [23] : 115)
Dalam keseharian kehidupan kita, disadari atau tidak kita
sering bercermin (apalagi perempuan). Nggak pernah ada bosannya walau sekalipun
padahal wajah yang kita tatap masih sama aja, hidung yang ada masih nempel di
situ, mata pun masih ada, lantas tak pernah ada cerita mulut tertukar dengan
telinga. Bahkan..., hampir di setiap kesempatan pasti kita berusaha
menyempatkan diri untuk bercermin. Mengapa demikian? Alasannya adalah karena
kita ingin selalu berpenampilan baik, bahkan terlihat sempurna. Kita sangat
tidak ingin berpenampilan mengecewakan, apalagi kusut dan acak-acakan tak karuan.
Penampilan adalah cermin pribadi kita. Orang yang rapi dan
bersih menampilkan pribadi yang bersih dan rapi pula. Begitupun sebaliknya,
orang yang penampilannya kucel, kumal, acak-acakan, dan teratur maka bisa
dipastikan pribadinya pun demikian adanya.
Tentu saja penampilan yang rapi dan bersih tersebut menjadi
kebaikan sepanjang niat dan cara kita benar. Niat agar orang lain tidak
terganggu dan merasa kecewa, niat agar orang lain tidak berprasangka buruk, dan
niat agar orang lain senang dan nyaman terhadap penampilan kita.
Tapi yang harus diperhatikan adalah bahwa selama ini kita
terlalu sibuk bercermin dengan ‘topeng’ belaka. Topeng make up, seragam, jas,
dasi, sorban, atau aksesoris lainnya. Sungguh, kita terlalu sibuk dengan topeng
itu, dan tanpa disadari kita sudah tertipu dan diperbudak oleh topeng buatan
kita sendiri. Kita sangat ingin orang lain menggap diri kita ini lebih dari
kenyataan sebenarnya. Ingin tampak lebih pandai, lebih gagah, lebih cantik,
lebih kaya, lebih shaleh/ah, lebih suci, dan lebih-lebih lainnya. Yang pada
akhirnya, selain harus bersusah payah agar ‘topeng’ ini tetap melekat, kita pun
akan dilanda ketegangan dan khawatir, takut kalau ‘topeng’ ini terbuka, yang
berakibat orang tahu ‘siapa kita sebenarnya’.
Allah menciptakan kita tidak main-main dan kita diciptakan
tidak untuk main-main, Allah menciptakan manusia agar berpikir, bahwa hidup
bukanlah hanya hidup, hidup adalah waktu untuk kita beribadah, hidup adalah
kesempatan bagi kita untuk mengumpulkan amal sebanyak mungkin agar mendapat
nikmat-Nya yang jauh lebih luar biasa, surga-Nya.
baca ini jadi teringat sebuah lagu lama yang dulu sangat saya suka. Lagu nasyid berjudul Cermin Tak Pernah Berdusta, yang isinya juga muhasabah diri, bahwa yang terlihat topeng belaka... Jadi kangen lagu itu :)
ReplyDeleteWaaah, aku nggak pernah dengar lagunya tuh Mbak, mungkin bisa dicari dari Mbah Google :))
Delete