“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
(Q.S. Al-Ahzab [33] : 21)
Seharusnya, ayat ini dibawakan pas lagi Maulid Nabi beberapa
hari yang lalu, sekaligus diikutkan juga dalam Special Challenge, #RasululullahMyIdol
nya Kak Prima, sayangnya aku nggak terlalu kepo saat itu sampai nggak tahu
kalau Kak Prima bikin challenge baru. Ya udah deh nggak papa, lagipula nggak
ada kata terlambat untuk menjalankan suatu kebaikan kalau memang Allah
meridhai, InsyaAllah.
Mari membahas ayat di atas, dalam salah satu istilah
Al-Quran, sikap yang patut dicontoh dan ditiru disebut dengan ungkapan uswatun
hasanah. Di beberapa terjemahan Al-Quran bahasa Indonesia, uswatun hasanan
berarti ‘suri teladan yang baik’. Kita bisa menemukan tiga kali penggunaan kata
tersebut di dalam Al-Quran, dan salah satunya yang termaktub dalam Q.S.
Al-Ahzab [33] ayat 21 di atas.
Source : here |
Sudah sepantasnya kita mengambil Nabi Muhammad sebagai idola
dan pahlawan kita. Dunia pun mengakui bahwa beliau adalah tokoh yang paling
berpengaruh dalam kehidupan umat manusia. Bukankah ajaran Nabi Muhammad yang
bisa membawa kita kepada keselamatan dunia dan akhirat kelas?
Kenapa sih Rasulullah
patut dijadikan sebagai idola? Tentu saja karena beberapa ciri dan sifat
Rasulullah SAW yang menjadi alasan mengapa kita harus mengidolakan beliau,
yaitu:
- Mempunyai fisik yang sempurna, lidah yang fasih, dan otak yang cerdas
- Berasal dari keturunan yang mulia dan terpandang.
- Berakhlak mulia, shiddiq, amanah, fathanah, tabligh, sabar, pemaaf, penyayang, penyantun, pemberani, pemurah, dan akhlakul karimah lainnya.
- Tabah menghadapi segala penderitaan dan cobaan dalam menyampaikan ajaran Islam.
- Memiliki taktik dan strategi dakwah yang tepat sehingga meraih keberhasilan dalam waktu singkat, diantaranya dengan :
- melaksanakan dakwah secara sembunyi-sembunyi (rahasia)
- melaksanakan dakwah secara terang-terangan
- mengadakan kaderisasi di rumah al-Arqam
- memerintahkan beberapa sahabat untuk mencari perlindungan di
Habsyah
- berusaha hijrah ke Thaif
- hijrah ke Madinah
- membangun masjid sebagai pusat pembinaan umat
- membuat konstitusi Madinah
- melaksanakan peperangan (jihad di jalan Allah)
- mengirim surat dan utusan kepada pembesar-pembesar di luar
negeri
- dan masih banyak lagi strategi dakwah Rasulullah yang luar
biasa, sehingga sampai sekarang pun banyak yang menganut ajaran yang
disampaikan beliau.
Jadi, nggak ada alasan lagi dong buat nggak mengidolakan
Rasulullah?
Source : here |
Post a Comment
Thanks for coming. I am glad you have reading this so far.
♥, acipa