Setelah dibuka Desember 2017 silam, aku baru sempat datang ke museum terfuturistik ini hampir enam bulan setelahnya. Di tengah kegabutan (selalu sih!) di bulan puasa kemarin, Museum Gedung Sate jadi destinasi yang harus dikunjungi setelah sebelumnya dua kali gagal karena kelewatan jam buka.
Waktu aku datang itu, registrasinya cuma nunjukkin kartu identitas dan ngisi absensi *absensi banget buk!* macam buku hadir gitu lah. Tapi sekarang, pihak museum narik tarif Rp5000,- untuk sekali kunjungan. Murah banget kok!
Kita juga bisa minta tour guide untuk membarengi penjelajahan di museum, tapi sepertinya lebih dikhususkan untuk pengunjung yang melakukan reservasi atau jumlahnya borongan (eh ternyata, bisa minta gratis kok!). Lagian aku tuh suka ndak enakan kalau minta ditemani, nggak papa cukup #acipadankesendiriannya saja, hoho.
Eh dasar rezeki anak sholehah, kebetulan ada rombongan buibu gitu yang juga datang ke museum, jadilah aku sempat ngikut untuk dengar penjelasan dari mbak-mbak edukator mengenai sejarah Gedung Sate ini secara komunal. Seru!
Koleksi dan penjelasannya benar-benar bikin mindblowing bahwa Gedung Sate menggabungkan gaya arsitektur khas dari dunia Barat dan Timur. Ditambah dengan kekuatan fisiknya sendiri yang membuatnya masih berdiri gagah di tengah ibukota Jawa Barat ini. Who can't proud enough?
Fasilitas yang ditawarkan di Museum Gedung Sate ini bisa dibilang jarang dimiliki oleh museum-museum lainnya, kecuali mungkin Bandung Planning Gallery yang pernah aku datangi beberapa waktu lalu. Teknologi kekinian kayak augmented reality, virtual reality, architarium, dan ruang audiovisual bikin museum ini canggih banget! Layar proyeksinya selain bikin perasaan menjelajah jadi lebih menyenangkan, bisa banget nambah koleksi foto yang instagramable, hehe.
Tapi lebih dari sekadar stok foto, wawasan yang diperoleh di sini kuyakin akan meningkatkan diri sebagai warga Jabar Juara! Nggak cuma dari histori pembangunannya saja, cerita dari orang-orang penting di Jawa Barat juga makin nambah bangga. Daendels dulu pinter ya, pas bikin jalan dari Anyer ke Panarukan dengan ngebelokin ke wilayah Bandung dulu, hacep pisan lah!
Memang ada beberapa koridor yang sengaja dikunci, toh isinya lebih banyak foto-foto perkembangan Gedung Sate semasa pemerintahan Kang Aher sih kalau dilihat dari luar. Dan kayaknya di dalam ruangan itu, koleksi yang ditampilkan belum banyak banget.
Buat yang masih bingung lokasinya ada di mana, museum ada di area timur belakang, basement sayap kanan, masuk di Pintu 4 (Jl. Cimandiri). Jadi, jangan cuma puas foto di depan Gedung Sate, coba sekalian masuk ke dalam kompleksnya. Belum ada tour ke dalam Gedung Satenya sih, tapi kapan hari nanti deh kalau jadi orang penting di Jabar :D But overall, this place is worth to visit!
📍 Museum Gedung Sate
⛳ Jl. Diponegoro No. 22, Bandung
⏰ Selasa - Minggu, 09.30 - 14.00 WIB
(hari Senin dan libur nasional tutup)
📷 @museumgedungsate
💻 www.museumgedungsate.org
⛳ Jl. Diponegoro No. 22, Bandung
⏰ Selasa - Minggu, 09.30 - 14.00 WIB
(hari Senin dan libur nasional tutup)
📷 @museumgedungsate
💻 www.museumgedungsate.org
Wah.. baru buka ternyata.. Pantesan mikir, emang ada museum gedung sate. Hehehe.. Soalnya sya kuliah 2 thn di Bandung tahun 2014-2016 tpi gak pernah dgr ada museum ini. Oke, next visit boleh lah mampir disini
ReplyDeleteBaru dibukanya 2017 silam kak, kalo ke sini kudu banget sih! :D
DeleteWah boleh nih kalau ke bandung
ReplyDeleteYaps, biar gak cuma makan, belanja, atau tidur aja, main berwawasan juga perlu doong :))
Deletewah murah banget masuknya cuman lima ribu
ReplyDeleteSetuju, gak akan nguras dompet pastinya
DeleteDari dulu aku penasaran kenapa namanya gedung sate?? Akupun blm pernah masuk mba. Mikirnya ini salah satu gedung pemerintah yg masih dipakai utk para pegawai negrinya kerja :p.
ReplyDeleteKarena tusuk di atasnya gedungnya mirip sate, padahal itu lebih kayak mirip jambu air gitu, dan fungsi utamanya adalah buat penangkal petir :D
DeleteSayang kota bandung tuh jauh banget dari riau, coba kalo dekat pasti gak melewatkan kesempatan buat masuk museum ini.
ReplyDelete