Cerita dari semester 4 sempat terlewat, bukan karena tak sempat tapi memang tidak diberikan waktu dan tempat. Ciaattt... Meski sudah lama berselang, akan kucoba tulis dan berusaha mengingat-ingat kejadian di semester genap tahun kedua itu.
Apa ya?
Semester 4 ada di awal tahun 2018, dan rasanya di waktu itu aku jadi terlibat dalam berbagai projek yang Alhamdulillah banyak memberikanku kesempatan dan membuka berbagai peluang luar biasa.
| I Do Something Because...
Setelah semester sebelumnya aku bilang bahwa aku nggak akan banyak ikut kegiatan kampus, bisa dibilang kalau yang sekarang lebih naik tingkat. Masih berkaitan tentang kampus sih, tapi nggak sekadar "mengorbankan" waktu, pikiran, tenaga, materi. Ada harga yang cukup setimpal terhadap apa yang sudah kulakukan.
Acipa perhitungan banget sih!
Haha, kalau iya gimana dong? Aku hanya realistis aja sih, kupikir lelahku setidaknya pantas untuk dihargai. Kan nggak enak, capek melulu, makan hati sendiri cyin!
Tapi tentu aku melakukannya bukan hanya untuk itu, katakanlah pengalaman, relasi, dan segala hal basic lainnya yang bisa diperoleh dari suatu kegiatan jadi hal yang pasti didapat. Dan malah sering amazed sendiri, karena satu demi satu kehidupan yang kulalui, memberi kontribusi pada diriku hari ini--setelah kulihat dari kacamataku di masa depan which means saat ini ketika aku menengok kemarin silam.
Pernah nggak terpikir olehmu, kok aku bisa begini ya? Kok hal ini jadi begitu ya? Atau awal mula kamu mendapat sesuatu, berkenalan dengan orang baru, membuka jalan-jalan yang belum pernah kamu tuju, tapi pada akhirnya kamu sampai di titik itu? Pernah, tapi bisa jadi dianggap angin lalu karena ya nggak penting-penting amat gitu.
Aku juga sih, kalau lagi sangat gabut banget baru kemudian menyelami pikiran sendiri, memikirkan masa lalu dan masa depan, tapi of course tidak lupa bahwa aku hidup di hari ini.
| Overthink Kills
Karena hal-hal itulah aku rentan untuk berpikir sangat berlebihan, memunculkan kekhawatiran, membangkitkan kegamangan, membangunkan keraguan. Suzy Kassem said, doubt kills more dream than failure ever will. Apakah aku ragu? I couldn't say twas 100% true, aku ragu tapi aku masih sadar gitu lho.
Ngerti nggak sih saat kita tahu bahwa sesuatu itu salah, tapi kita dengan polosnya masih melakukan itu hanya karena... ya nggak tau harus melakukan apa lagi. Aku bingung juga sih, apakah aku se-nggak tahu itu untuk memilih opsi yang lain, pada waktu itu?
That's why this letter was written later, haha.
| After Taste
Semester 4 dengan segala lika-likunya, nggak banyak cerita yang begitu mengesankan. Kalaupun ada satu dua, nggak seberkesan itu juga sih. Atau aku yang memang memilih untuk tidak banyak memberi kesan padanya.
Rasanya jauh lebih menyenangkan ketika memasuki babak setelah semester empat usai. Meski liburan akhir semester aku tidak mendapat pekerjaan sampingan apapun, karena memilih menghabiskan Ramadan bersama keluarga *ahzek!*
Ada satu cerita sebenarnya yang jadi turning back point, tapi teman-teman bisa baca itu di highlight Instagramku @asysyifaahs berjudul SELF LOVE. Nanti kapan-kapan kuceritakan itu ya.
Habis ini lanjut semester 5!
Post a Comment
Thanks for coming. I am glad you have reading this so far.
♥, acipa