Sebenarnya udah lama sejak kepikiran mau uninstall Instagram. Nggak cuma sampai niat doang, aku bener-bener ngehapus aplikasi berbagi foto itu di hapeku. Sayangnya, mau nyobain "puasa" selama seminggu, baru sehari aja udah gemes pengen tau update-an orang lain, berapa banyak yang like di postingan sendiri, atau siapa aja yang ngomentarin foto.
Meskipun nggak install Instagram, tapi aku tetep nge-cheat dengan buka via browser. Karena agak terbatas belum bisa liat instastory waktu itu, makanya niatku gugur karena kurang teguh. Dan semua berakhir dengan aku reinstall lagi aplikasi Instagram ini, LOL.
Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kecanduan bernama FOMO (Fear of Missing Out), perasaan untuk nggak mau ketinggalan sama yang lain atau sesuatu yang memang lagi happening zaman jigeum. Ya ketakutan ini ada, aku pernah baca artikelnya di Gogirl! Magazine beberapa bulan yang lalu.
Ngomongin tentang FOMO, sebenarnya cukup bisa dibilang wajar karena hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang ingin hidup berkelompok dan dilibatkan dalam kegiatannya. Ya siapa sih yang mau dianggap angin lalu aja? Kita butuh sesuatu bernama pengakuan dari lingkungan sekitar—entah untuk tujuan apapun namanya—paling nggak kehadiran kita bisa disadari dan diterima orang lain.
Di artikel Gogirl.id (2017), McClelland, Koestner & Weinberger juga bilang kalau FOMO ini bisa disebut sebagai affiliation motivation—a desire to fit in. Sayangnya, makin lama aku ngerasa capek sendiri, terus-menerus ngerasa pengen yang paling tau, paling nggak mau ketinggalan, atau sesimpel biar nggak dibilang ansos karena kudet sama banyak hal yang terjadi saat itu. Acipa butuh istirahat!
Aku memutuskan untuk berhenti di Instagram karena banyak hal. Sebenarnya nggak benar-benar berhenti—I know—tapi yah, untuk yang ini aku akan berusaha sepenuh hati. Aku nggak akan mematok seberapa lama menghilang dari Instagram, bisa jadi seminggu, sebulan, dua bulan, tiga bulan, atau mungkin satu semester (?) Who knows sehari aja ternyata udah balik lagi, kan kocak cip :P
Aku lelah dengan semua kehidupan maya di dunia media sosial itu, rasa-rasanya semua orang berlomba untuk menunjukkan dirinya, yang menurutku kesenangan semu, nggak bertahan lama, dan membuaikan. What a life! Aku juga salah satunya sih, dan kali ini aku bosen! Scrolling timeline, swiping instastory, following people, liking photos, commenting their life, or what-epaaah is that, I'm tired!
Belajar dari pengalaman orang lain, ada satu orang yang kutau memutuskan untuk berhenti dari Instagram. Nggak kerasa, ternyata tiga bulan doi nggak sharing di platform ini, aku sendiri kayak nggak nyangka aja sih waktu secepat itu berlalu. Dan ketika doi main instagram lagi, sekembalinya jadi orang yang lebih produktif dan seakan lebih bijak untuk ngegunain media sosial ini. Entah aku yang terlalu keseringan main instagramnya kali ya, sampai waktu segitu lamanya nggak dimanfaatkan untuk hal-hal baik.
Hal ini mungkin sepele dan nggak akan ada yang kangen juga aku hilang dari instagram, nggak akan ngaruh sama sekali untuk kehidupan orang lain. Tapi aku yakin, keputusan ini bakal ngaruh buat kehidupan nyataku. Setidaknya begitu yang kuharapkan. Waktu yang mungkin kupakai buat mainin instagram bisa jadi lebih berguna untuk dipake hal-hal yang lain. Aku bisa belajar handlettering, nyiapin TOEFL, belajar bahasa Korea, ngafalin Al-Qur'an, baca buku lebih banyak, lebih senang jalan-jalan tanpa harus ribet kudu update dulu di instastory atau mikirin caption yang bagus buat di-posting nantinya.
See, aku bisa lebih menyadari bahwa nggak semua hal bisa aku miliki, ngerjain sesuatu biar lebih fokus, menghargai momen, dan tentunya belajar bersyukur lagi biar nggak jadi hamba yang nggak tau diri. Well, hilang dari instagram nggak akan serta-merta bikin aku missing out for too long, aku masih ngeblog *tuh kan biar lebih produktif, meski jadi kurang promosi di instagramnya, haha*, nge-tweet dan nge-post di facebook untuk promosi tulisan, ngebalesin chat di line dan whatsapp, dan pastinya kuliah dengan rajin, benar, dan baik biar bisa dapat IP 4. Amin!
Dadah, instagram! Kapan-kapan kita ketemu lagi ya, tapi nggak tau kapan, mungkin nanti kalo hujan :P
Meskipun nggak install Instagram, tapi aku tetep nge-cheat dengan buka via browser. Karena agak terbatas belum bisa liat instastory waktu itu, makanya niatku gugur karena kurang teguh. Dan semua berakhir dengan aku reinstall lagi aplikasi Instagram ini, LOL.
Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kecanduan bernama FOMO (Fear of Missing Out), perasaan untuk nggak mau ketinggalan sama yang lain atau sesuatu yang memang lagi happening zaman jigeum. Ya ketakutan ini ada, aku pernah baca artikelnya di Gogirl! Magazine beberapa bulan yang lalu.
Seorang psikolog klinis yang berasal dari NYC dan penulis buku A Happy You, Elizabeth Lombardo, bilang kalo FOMO wajar terjadi sama anak muda dan orang dewasa. FOMO adalah ketakutan tentang status sosial seseorang atau bagaimana seseorang dipersepsikan di dalam sebuah kelompok pertemanan. Sindrom FOMO ini kalau nggak ditangani dengan baik, bisa bikin seseorang mengalami kecemasan berlebih, stres, dan di beberapa kasus yang lebih ekstrim bahkan depresi (Gogirl.id, 2016).
Ngomongin tentang FOMO, sebenarnya cukup bisa dibilang wajar karena hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang ingin hidup berkelompok dan dilibatkan dalam kegiatannya. Ya siapa sih yang mau dianggap angin lalu aja? Kita butuh sesuatu bernama pengakuan dari lingkungan sekitar—entah untuk tujuan apapun namanya—paling nggak kehadiran kita bisa disadari dan diterima orang lain.
Di artikel Gogirl.id (2017), McClelland, Koestner & Weinberger juga bilang kalau FOMO ini bisa disebut sebagai affiliation motivation—a desire to fit in. Sayangnya, makin lama aku ngerasa capek sendiri, terus-menerus ngerasa pengen yang paling tau, paling nggak mau ketinggalan, atau sesimpel biar nggak dibilang ansos karena kudet sama banyak hal yang terjadi saat itu. Acipa butuh istirahat!
Aku memutuskan untuk berhenti di Instagram karena banyak hal. Sebenarnya nggak benar-benar berhenti—I know—tapi yah, untuk yang ini aku akan berusaha sepenuh hati. Aku nggak akan mematok seberapa lama menghilang dari Instagram, bisa jadi seminggu, sebulan, dua bulan, tiga bulan, atau mungkin satu semester (?) Who knows sehari aja ternyata udah balik lagi, kan kocak cip :P
Aku lelah dengan semua kehidupan maya di dunia media sosial itu, rasa-rasanya semua orang berlomba untuk menunjukkan dirinya, yang menurutku kesenangan semu, nggak bertahan lama, dan membuaikan. What a life! Aku juga salah satunya sih, dan kali ini aku bosen! Scrolling timeline, swiping instastory, following people, liking photos, commenting their life, or what-epaaah is that, I'm tired!
Belajar dari pengalaman orang lain, ada satu orang yang kutau memutuskan untuk berhenti dari Instagram. Nggak kerasa, ternyata tiga bulan doi nggak sharing di platform ini, aku sendiri kayak nggak nyangka aja sih waktu secepat itu berlalu. Dan ketika doi main instagram lagi, sekembalinya jadi orang yang lebih produktif dan seakan lebih bijak untuk ngegunain media sosial ini. Entah aku yang terlalu keseringan main instagramnya kali ya, sampai waktu segitu lamanya nggak dimanfaatkan untuk hal-hal baik.
Sumber: pexels |
Dengan berhenti main instagram, aku jadi bisa lebih belajar banyak hal
yang mungkin dulu nggak sempat aku lakukan, padahal aku inginkan :)
Hal ini mungkin sepele dan nggak akan ada yang kangen juga aku hilang dari instagram, nggak akan ngaruh sama sekali untuk kehidupan orang lain. Tapi aku yakin, keputusan ini bakal ngaruh buat kehidupan nyataku. Setidaknya begitu yang kuharapkan. Waktu yang mungkin kupakai buat mainin instagram bisa jadi lebih berguna untuk dipake hal-hal yang lain. Aku bisa belajar handlettering, nyiapin TOEFL, belajar bahasa Korea, ngafalin Al-Qur'an, baca buku lebih banyak, lebih senang jalan-jalan tanpa harus ribet kudu update dulu di instastory atau mikirin caption yang bagus buat di-posting nantinya.
See, aku bisa lebih menyadari bahwa nggak semua hal bisa aku miliki, ngerjain sesuatu biar lebih fokus, menghargai momen, dan tentunya belajar bersyukur lagi biar nggak jadi hamba yang nggak tau diri. Well, hilang dari instagram nggak akan serta-merta bikin aku missing out for too long, aku masih ngeblog *tuh kan biar lebih produktif, meski jadi kurang promosi di instagramnya, haha*, nge-tweet dan nge-post di facebook untuk promosi tulisan, ngebalesin chat di line dan whatsapp, dan pastinya kuliah dengan rajin, benar, dan baik biar bisa dapat IP 4. Amin!
Dadah, instagram! Kapan-kapan kita ketemu lagi ya, tapi nggak tau kapan, mungkin nanti kalo hujan :P
bentar lagi blog kabar nya bakal jadi trend untui unjug gigi lho cip .. 11 12 sama medsos kaya IG dan FB ... hihihi.. dimana kita bakal sibuk liatin apdetan tulisan kehdupan pribadi org ketimbang tulisan terkait informasi aktual. jadi siapin iman dan mental aja dijaman skrg mah ... kl tetep mau eksis di dunia maya .. tp kl mau balik 100% ke dunia nyata .. beda lagi tantangannya ... kupikir anak muda seumuran kamu ga ngalamin kegundahan kaya gini lho..krn kupikir (lagi) ini jaman nya kalian ... yg pnting tetap produktif ya cip ya.. salam kenal dr Merisa dr grup 1m1c 🤗
ReplyDeleteIya Mbak, meski emang nggak ngilang sepenuhnya dari dunia maya karena masih pengen kenal banyak orang di luar sana :D
DeleteWell, meski ini bukan hal baru, tapi paling nggak aku pengen nyobain buat diriku sendiri.
Makasih udah dateng ^^
huwaaaah.. so far aku udah bisa "putus" sama path dan line. Instagram masih berat hati.. tapi gatau nanti kalo hujan mungkin berubah pikiran.. hehe.
ReplyDeleteNice post teteeeh <3
Path udah dari jaman kali ya aku keluar, kalo line kayaknya gak bisa karena sebagian kehidupan informasi kampus ada di sana :)
DeleteIya, siapa tau kalo ujan ya :D
Halo, salam kenal :)
ReplyDeleteBaru kemarin malam, aku niat untuk mengurangi main instagram karena dirasa banyak dosa-nya hehe. Tapi belum sampai hati untuk uninstal. Ah niat aku belum kuat ternyata hahaha. Mudah2an istiqomah yaaa
Nggak papa, minimal dikurang-kurangi jam mainnya biar nggak bablas :D Amin, makasih ^^
DeleteAku ya begitu juga sih soal ig, tapi gak bisa aku sampe uninstal sih, soalnya aku juga admin medsos komunitas
ReplyDeleteCuma memang, aku jarang banget posting sih. Kalo pun liat igstory, ya paling cuma liat igstorynya orang2 inspiratif
Jadi memang kita juga harus bijak dalam memilih hiburan
Kalo udah ngurusin medsos non-pribadi sih, kayaknya emang harus tetap profesional ya Mbak :)
DeleteAku sih belum kepikiran mau berhenti IG-an. Paling kalau mulai jenuh, aku stop posting, stop buka IG. Udah gitu aja
ReplyDeleteIni udah sempet kucobain, tapi gak ngaruh banget, hehe
Deletenaaah sama kayak aku. hahahha kebetulan pernah bikin yang isinya mirip-mirip he he he he. tapi masih susah istiqamah nih buat stop igean. mungkin bisa mampir juga di postingan saya yang terkait ig =)
ReplyDeletehttps://zahrazahira.wordpress.com/2017/07/14/instagram/
Iya sih, dulu juga suka gitu, install-uninstall-reinstall, tobatnya setengah hati hahaha... Semoga yang ini ngefek banyak deh :D
DeleteHalo cipaa! Setujuu, IG ini adalah pencuri waktu yang kejam! Hehe. Dari dulu saya juga ga suka main FB, path malah udah entah kemana. Tapi mengapa tobat dari IG ini susah sekali ya. Sempat beberapa kali juga puasa IG, dan emang rasanya lebih enakan sih hidup hahaha. Sekarang udah lebih selektif lagi sih apa yg difollow, jd biar pas buka feed nya agak bermanfaat gt ga buang kuota doang :P (lah jadi curcol)
ReplyDeleteSemangat yaa, semoga berhasil puasa IG ini! :)
Walaupun selektif, kadang meski gak penting tetep aja kepo, haha...
DeleteAmin, makasih Mbak ^^
Aku belum bisa putus hubungan dengan ig soalnya sumber ideku dari sana. Semangat ya puasa medsosnya
ReplyDeleteWaah, gak masalah Mbak, lanjutkan kalo emang bagus :)
DeleteBeberapa lomba ada syarat publikasi di IG, Mbak. Perlu dipertimbangkan juga itu. :)
ReplyDeleteWell, yah aku tau sih, tapi nggak ambil pusing karena aku emang nggak niat ikutan lomba-lombanya, hehe xD
DeleteHalo sista. Baca ini jadi senyam senyumm... semangat ya semoga goalsnya tercapai.
ReplyDeleteDan menurut saya soal IG dll tergantung goals masing2 orang yang penting tetap bijak dan tau mana yang prioritas dan untuk apa bertindak... dan yang pasti kehidupan sesungguhnya ada di dunia nyata sana..
Setuju! Meski sebenarnya tetap ada manfaat aku main ig, tapi ngerasa lebih banyak nggak manfaatnya, hehe.
DeleteMakasih ^^
Euuuuuh IG kayanya belum bisa deh. Pokoknya IG, FB, twitter. Itu 3 yang nggak bisa lepas.
ReplyDeleteSama shopee. Eh, itu bukan socmed. TAPI NAGIH DAN BIKIN FOMO GIMANA DONG.
xoxo,
honeyvha.coma
Iyalah, separuh hati buatmu ya kak? Wkwk...
DeleteBener sih Shopee juga gak bisa lepas wkwk
iya kalo udah buka IG suka lupa waktu, niatnya cuma bentar gak taunya ampe sejam >_<
ReplyDeleteaku juga mulai ngurangi buka media sosial, gak cuma IG
sekarang udah mendingan, paling yang dilihat cuma fb, IG, wa, pinterest kadang2, lihatnya juga aku batesin yg atas2 aja, jadi gak scroll terus sampe bawah
kalo sekali-sekali buat refreshing boleh lah ^^
Nah itu, dari bangun tidur sampe mau tidur lagi kayak nggak bisa lepas xD Niatnya cuma beberapa menit, eh malah bablas...
DeleteSaya juga pernah jenuh dengan instagram dan facebook. Sejenak meninggalkan mereka. Tapi tdk sampai uninstal sih.😊
ReplyDeleteBerapa lama tuh Mbak? :D
DeleteWah sy malah lebih betah di IG , punya fb dan twitter cuma buat share blog, lebih betah d ig krn senang liat foto2 bagus...klo dfb dan twitter terlalu banyak berita twrmasuk berita gosip hehehe atau status nyinyir apalagi brntar lg pilkada makin males buka fb. Walaupun ngaku aktif d ig sy ga tiap hari upload foto , ga maksain heheheh klo ada foto bagus n sesuai momen aja. Satu hal lg gara2 ig sy jd belajar moto ..biasanya asal jepret sekarang dipikirin anglenya bukan krn pengen banyak like tp klo foto bagus enak dilihat spt sy liat foto orng. Tp klo medsos mbuat tak terkendali memang mnding rehat dr medsos hehe
ReplyDeleteIya, aku juga sebenarnya upload foto kalo dpt yg bagus aja sih... tapi keseringan liatin timeline bikin capek juga :(
DeleteKalau saya, masih main tapi sesempatnya saja. Jarang bisa update juga karena ga banyak stok foto dan bingung mau ngapain. Jadi mendingan baca buku deh sama nonton anime.
ReplyDeleteWaaah, lebih produktif ya :)
DeleteTemen - temenku malah meninggalkan FB mbak, emng tiap org pemikiran dan prioritasnya beda ya. Aku pribadi udah uninstall path, sisanya masih digunakan. Seperlunya aja, dan berusaha ga kepengaruh dengan apa yang ingin orang liat dari kita. Lebih ke share yang baik-baik aja udah, cukup bantu buat nyari inspirasi aja mngkin. Kaya install pinterest
ReplyDeletePinterest nggak ku-install di handphone karena lebih nyaman buka via laptop :D
DeleteMbaak, kok kita samaan sih? Aku kira aku aja yg ngerasani hal ini.. aku Uda berkali kali uninstall Ig lho.. tapi akhirnya terinstall lagi.. hehe.. tapi sekarang udah belajar bagi waktu..
ReplyDeleteMinimal kalo install-uninstall ada waktu nunggu donlotnya dan keburu lupa :D
DeleteHana juga sempet kepikiran begitu tapi berhub banyak temen bookstagram yang masih aktif di IG jadi tetep stay di instagram. Kecuali mereka pindah sih ke platform lain. Klo mereka pindah, Hana ikut pindah XD semoga sukses ya bisa dapet IP 4 :D good luck
ReplyDeleteHihi, iya... dulu aku sempet pengen juga punya timeline bookstagram tapi aku kurang suka niche banget dan minder liat foto-foto orang :)
DeleteAmin, makasih hana ^^
Aku sering rehat medsos. Kalau pas gak punya kuota. Menyengaja... gak diup koutanya.
ReplyDeleteWaduuh, kalo itu sih, mati total dari semua sosmed, aku baru beberapa hari gak ada kuota aja kayak gimana gitu... xD
DeleteSalut sama keputusannya. Semoga harapannya terwujud yaa... iya nih saya berasa kecanduan instagram. Hehehe..
ReplyDeleteAmin, makasih Mbak ^^ Nggak papa kalo candunya menghasilkan :D
DeleteSama Mba. Sebenernya saya juga nggaj suka ama IG. Tetapi, saya bertahan karena IG cuma ajangku untuk promosi blog, promosi tulisan, supaya dpt job ngeblog juga ��. Tetapi, jika sedang lelah seperti mba, memang sebaiknya berhnti dulu untuk sementara sampai kita benar2 bisak mengendalikan medsos kita ��
ReplyDeleteIya, instagram jadi salah satu sumber untuk dapat kesempatan itu sih :D
Deletebelum bisa mbak kalau aku main instagramnya heheheeeee
ReplyDeleteNggak papa, tetep lanjut asal ingat waktu :)
DeleteMasih bertahan sama instagram krn buat jualan. Hehe
ReplyDeleteWah, kalo itu sih jangan sampe ditinggal Mbak :)
DeleteAku juga pengeeeen, tp blm bisa -_-. Sampe skr ini, medsos yg udh bisa aku tinggalin itu path dan twitter mba. Udh 100% ninggalin. Tp IG dan Fb ntah kenapa susah hahahaha. Pgn sih ntr kalo sdg traveling, aku mau deh nyobain ga buka medsos samasekali. Hanya menikmati liburan bareng keluarga dan teman, ato fokus ama memotret. Ga prlu di share ke mana2. Doain bisa yaaa :p
ReplyDeleteAmin, kalo travelling emang mending nikmatin perjalanannya sih daripada ribet update medsos, ntar orang-orang jd tau terus minta dibawain oleh-oleh wkwkwk... Atau update-nya pas udah pulang ke rumah :D
DeleteKalau saya masih install, tapi gak terlalu mikir update apa nggak. IG ku malah pernah gak update 2 minggu. Selama itu nggak buka IG sama sekali . Udah pasrah kehilangan follower. Menurut saya meski terinstall, sebutuhnya aja buka sosmed Mbak :)
ReplyDeleteAku juga pernah sampai nggak posting selama beberapa minggu, tapi gak posting bukan berarti gak mainin timelinenya heheh
DeleteBaru mau di follow udh tutup IG aja mba..
ReplyDeleteBoleh kok ttp di-follow, akunnya masih ada, belum bener-bener dihapus, nanti difolbek kalo udah balik lagi *nggak tau kapan, wkwk
DeleteSemoga Istiqomah ya Acipah wkwkwk..
ReplyDeleteAku masih blm bisa move on and pisah dari Instagram. Karena itu ladang and lahan aku bekerja. Aku cari nafkah disitu :))
Amin, makasih Mbak :)
DeleteNggak papa, lanjutkan aja Mbak kalo emang lebih banyak manfaatnya :)
Halo Syifa! Aku juga pernah ngerasain ingin jadi yg paling update tapi lama-lama capek juga dan memutuskan untuk uninstall instagram, tapi tetep buka di browser hahaha. Karena aku jarang upload foto juga, so far sih oke oke aja ga main instagram. Paling upload foto buat promosi tulisan hohoho.
ReplyDeleteBtw ku juga kuliah tingkat dua, lho!
Aku juga gitu sih, tapi posting gak posting ttp aja scrolling timeline, and it's so wasting time :(
DeleteSalam kenal ^^
Halo Syifa! Aku juga pernah ngerasain ingin jadi yg paling update tapi lama-lama capek juga dan memutuskan untuk uninstall instagram, tapi tetep buka di browser hahaha. Karena aku jarang upload foto juga, so far sih oke oke aja ga main instagram. Paling upload foto buat promosi tulisan hohoho.
ReplyDeleteBtw ku juga kuliah tingkat dua, lho!
semangat ya. semoga semakin produktif. kalau aku sih gak sampai berhenti. tapi buka IGnya seperlunya saja, terutama ketika ada job. udah wkwkwk...
ReplyDeleteAku udah kebablasan kayaknya, jadi memutuskan begini. Semangat Mbak, semoga ngalir terus jobnya, hehe..
DeleteInstagramku 4 akun hehe buat 4 blog, jadi buat kerja dan ngelapak..
ReplyDeleteMantap, lumayan banyak, aku punya satu akun yang emang buat sider aja sih, wkwk
DeleteAku juga belum bisa lepas dari Instagram mba, walaupun sebenarnya aku kurang suka main di Instagram tapi lagi-lagi demi cari nafkah jadi aku betah-betahin aja. :(
ReplyDeleteNggak papa, kalo demi dompet menebal sih lanjutkan terus Mbak :)
Deleteaku masih enjoy aja sih di instagram, belum kepikiran off. yang berhenti itu main path karena bikin kepo sama urusan orang lain. heu
ReplyDeletePath itu bener-bener ngerusak privasi sih, makanya udah di-uninstall dari kapan tahun xD
DeleteSalut de bagi yang bisa memutuskan hubungan sama instagram. Aku kapan yah?
ReplyDeleteBoleh lho Mbak dicoba sesekali :D
DeleteMain ke sini karena threadnya rame di KEB, hahaha. Salam kenal Cipaaa, namanya kaya ponakanku. Ternyata kalian sama lucunya *eh XD.
ReplyDeleteIG itu emang racun banget sih kalau nggak bisa ngendaliin. Sama kaya yang Cipa bilang di salah satu komen, mungkin bisa aja kita memang nggak update konten, tapi kok mantengin temlennya nggak bisa udahan ya, apalagi kolom eksplore -____-. Padahal dipikir apaaa untungnya, hhhh. Semoga bisa lebih bijak ke depannya, huhuu
Salam kenal juga Mbak, sekalian buat ponakannya :D
DeleteNah iya, main instagram gak sebatas postingnya aja, tapi scrolling timeline-nya itu, belum instastory sama explore, apa lagi kalo udah kepo di satu orang tertentu ngeliatin feedsnya aja, hihi.
kadang rehat sejenak memang dibutuhkan ya mbak, pabila telah terus menerus melakukan aktivitas tanpa jeda. ya kayak isntagram itu, keseringan main ada bosannya.. pasca rehat bisa kembali lebih segar lagi kayak teman mbak itu.. :)
ReplyDeleteNah iya, siapa tau pas balik lagi nantinya, jadi aku yang baru *eaa
DeletePunya satu akun aja buat buzzer hehe
ReplyDeleteKalo aku bener2 belum bisa Cipa ninggalin IG soale buat kerjaan dan narsis....hehehe
ReplyDeleteHalo salam kenal ya Mak. Aku Yosa.
ReplyDeleteAku punya 2 akun IG, yang pertama buat akun pribadi, dan yang kedua buat jualan online. Ternyata makin lama makin aku sadari, aku bosen main IG. Hehehe.
Mungkin karena aku sendiri bikin sosial media just for fun aja kali ya. Jadi misal feed ngga nambah dan Instastory ngga beragam ya aku ngga beban apa. Yang penting, sosialisasi di lingkungan jalan, blog juga makin update karena beranjak dari pengalaman langsung.
Makasih sharingnya ya. Tapi jujur aja aku belum bisa uninstall IG. Ya buat jualan itu tadi hehe.
Yaahh..aku padahal blum sempet follow kamu loh mbak. Kalau aku, jujur aja punya akun sosmed apapun termasuk instagram bukan untuk ajang pamer. aku selalu melihat akun orang sebagai hal yg memotivasi tanpa berpikir negatif. Aku soalnya banyak sekali mendapatkan inspirasi dr sosok di instagram untuk bisa menulis, memmperbaiki grid atau sekedar bikin foto bagus.
ReplyDeleteHalo, dulu banget ada selebgram luar juga gitu, masih mida out dari ig dan pengen lebih produktif. 2018 ini ku juga udah jarang buka Ig, karena udah ada baby, komitmen punya Ig emang buat pamer karya ya walau masih lettering kecil-kecilan atau ada klien blog minta posting. Jadi emabg ga bongkar persobality hehe tfs ya
ReplyDeleteHai, cipa aku juga pernah diposisi ini mmeilih un-install di IG dan menjadi deactive. Karena kerjaaanku seharian buka ig akhirnya kuputuskan untuk un-install terlebih saat konsentrasi megerjakan sesuatu. Apapun keputusan yang cipa ambil semoga yang terbaik :))
ReplyDeleteSaya termasuk yang jarang scrolling di IG. Kalau pun aktif di IG, pasti sedang ada kerjaan. Termasuk sekarang ini, rajin buka IG, karena kontrak 2 bulan. Tapi kalau setelah kerjaan ini selesai, saya gak yakin bisa terus manteng di IG. Ada jenuhnya juga. Dan satu lagi, seperti kata Cipa..waktu banyak terkuras karena liat-liat linimasa.
ReplyDeleteSemoga bisa mendapatkan yang terbaik dari keputusan yang akan diambil ya...
Ah, saluuut. Saya belom bisa huhu. Padahal ngurusin akun online shopt tapi teteuo lihat explore malah jadi kepo hidup org lain huhu. Tp saya lagi challenge seminggu tanpa ig pas minggu depan mau liburan sama keluarga. Semoga bisaa
ReplyDeleteAku juga sebenarnya menganggap IG sarana yang bisa membuat manusia menjadi riya. Tapi sampai sekarang belum ada niatan untuk menutup. Kemarin sempat aku privat tapi kemudian aku buka lagi. Hanya sekarang mengurangi postingan narsis
ReplyDeleteApapun medsosnya, tinggal gimana bawanya aja cipah. Salam kenal ya, adik aku juga anak Biologi tapi bukan ITB hihi...eh kayaknya udah pernah main ke blog sini.
ReplyDeleteYang penting bisa manfaat buat kita, baik dunia dan akhirat.. lakukan..:D install atau uninstall
Haloo Cipa.. Aku pun pernah jenuh dengan IG, sempat gak posting berapa lama tapi gak sampai uninstall.. :) Tapi emang bener juga waktu kadang tersita banget gara2 IG dan medsos lain..
ReplyDeleteThankyou for writting this mbak cipaa, baca ini memantapkan hati untuk uninstall instagram hahaha
ReplyDeleteSalam Kenal dari Balikpapan^^
Wow tar kalo uda terbukti uninstal IG bisa dapet IP 4 kabari aku ya mbak, langsung ku praktekin hehe.
ReplyDeleteAku masih suka main IG biasanya buat beli baju / kudung online, harganya bisa separoh dari beli di toko dengan kualitas sama.
Alhamdulillah sih main IG ga seberapa nyita waktu, kalo pas longgar aja buka, kalo pas sibuk ya blas ga buka meskipun cuma liatin timeline, blas engga.
Semoga terwujud ya goalsmu setelah uninstal IG.
Aku sempat gundah sih dengan FOMO ini. Di satu sisi, aku pake Instagram dengan tujuan kepentingan portofolio foto dan profesional. At least, dapat jaringan dan eksposur dari fotografer lainnya. Sukur-sukur kao dapet tawaran kerjaan ihihi. Tapi lama-lama, Instagram ya gitu tadi kayak yang kamu bilang: terlalu banyak hal yang diekspos.
ReplyDeleteSayangnya, cuma diri kita sendiri yang bisa ngelola seberapa butuh pake Instagram. Daaann, apa yang Acipah lakukan jauh lebih produktif ketimbang update Instagram aja. Semangat ya Acipah!
Mungkin bisa dikurangi secara bertahap
ReplyDeleteSaya sudah seminggu berhenti dari instagram, dan sekarang pengen fokus ngeblog lagi yg sudah lama tak terurus. Abis baca tulisan ini, saya jafi makin yakin dengan keputusan syaa hahahaha. Doain ya semoga lebih produktif hehe
ReplyDeleteSaya akhirnya sudah menonaktifkan akun. Ternyata banyak yang berpikiran sama. :D
ReplyDelete