"Nyalaku hari ini bukan serta merta ada, pijarnya adalah hasil dari berbagai pantikan nyala yang lain. ...nyala itu bukan semangat terbakar-bakar di awal, tapi semangat untuk konsisten dan sabar meniti dan menerangi pelan-pelan." -- Muhammad Mahardhika Zein
Jadi aku bingung gitu ya, dua hari yang lalu ikut berpartisipasi dalam acara Gamais Festival, salah satu rangkaian acara yang digagas Gamais ITB dalam Penyambutan Mahasiswa Baru ITB 2016. Awalnya, niat awal banget, aku cuma mau nukerin kupon hand a book supaya dapat buku TPB gratis--which is aku dapat buku Kalkulus Om Purcell Jilid 1, ahzeg!, tapi malah jadi antusias sendiri ketika tau ada talkshow yang pembicaranya adalah Kak Dhika (Presiden KM ITB 2016) atau mungkin ada Kak Dhika sebagai pemateri talkshow--ya sama aja sih ya :p
Kak Dhika saat menceritakan tentang... *lupa lagi tentang apa, wkwk* |
Aku sendiri ngerasa kayak acara talkshow tuh nggak seru-seru banget, tergantung dari siapa yang ngebawain (moderator dan pembicaranya juga sih), apalagi kalau soal ilmu agama bawaannya syetan ganggu mulu bikin ngantuk atau berasa bosen duluan *astagfirullah, cip -,-*. Tapi kemarin nggak, mungkin karena ada Kak Dhika *keukeuh, kalau aja tau segimana ngebetnya aku sama Presiden KM ITB (tahun ini dan tahun 2013 lalu, Kak Nyoman-red) heboh banget*, jadinya lebih seru aja gitu, disuntik booster semangat. Yash!
Kak Dhika, Presiden KM ITB 2016 dan Kak Ghulam, Mapres Teknik Mesin 2014, beserta moderator yang lupa siapa ._. |
Aku selalu senang ketika orang-orang keren kayak mereka berbagi cerita, seolah dapat durian runtuh, kita dapat inspirasi, tertular semangat tinggi, dan lihat cara mereka berbicara di hadapan banyak orang, keren banget! Mungkin kamu juga pernah mengalaminya :D
Kali ini aku nggak akan menulis inspirasi, lebih tepatnya bingung karena seakan-akan yang keluar adalah kata-kata bijak semua *etdah, lebay amat sis*, jadi aku embed aja ya hasil rekaman dari pembicaraan talkshow interaktif Gamais Festival kemarin. Btw, rekamannya ada dari suara Kak Dhika dan Kak Ghulam, tebak sendiri aja deh mana suara dari masing-masing orang *nyusahin*.
Satu yang kuingat dari pengantar Kak Dhika di awal, yang aku lupa belum direkam, bahwa kita harus selalu siap untuk mengenang apa yang telah kita lalui di hari kemarin, untuk menyelesaikan apa yang akan kita lakukan di hari esok, dan bagaimana kita menghadapi segala sesuatu yang terjadi di hari ini. Well, kurang lebih begitu, kalau kekurangan atau kelebihan, ya maafin aja deh ya, wkwk.
Di balik foto ini selalu ada cerita, sehabis acara motivasi dari Kak Setia Furqon Khalid yang di akhir sesinya bagian nangis-nangisan, sembab mata acipa, tadinya mau ke stand es krim gratis dulu, tapi dari kejauhan udah keliatan Kak Dhika deketin
Semoga nggak mubazir ya kamu baca cerita ini, makasih juga.
Hihi, aku udah baca kok. Cuman sayang, kudu dengerin rekamannya. :D
ReplyDeleteDengerinnya tinggal klik tanda ▶ aja, ke-play kok tanpa harus punya akun soundcloud 😚
DeleteGamais Festival itu apakah?
ReplyDeleteFestival rutin di ITB kah? Dalam rangka apakah Mbak? penasaran hehe
Udah ketulis di atas Mbak :') Hmm, biasanya ada pas tahun baru buat nyambut maba, gitu
DeleteItu seniornya pasti jadi crush-milik-bersama. Suaranya ngademin hati, ahay...
ReplyDeleteHmm, crush-milik-bersama untuk sebagian orang kayaknya, bisa jadi buat mereka yg punya pemikiran bertolak belakang punya cara pandang yg lain :D
DeleteIcaaaaa... 👍
ReplyDeleteIcaaaaa... 👍
ReplyDelete