”This girl is so special for me. She’s cute, energetic, and have a lot of achievements. At top of that, she is a very dedicated girl towards her passion and activities. Her name is Syifa.”
Terimakasih untuk kalimat pembuka yang mengesankan ini ya, Kak Prima. Semoga pembaca blog A Blessed Life nggak salah paham apakah aku ber-kong-kalikong dengan Kak Prima atau nggak, yang pasti aku sendiri kaget dikatai demikian.
Menjawab #1Day1Dream pertama ini dibuka dari blog post milik project manager kita. Bukan karena post-nya menyanjung diriku, tapi aku pikir awal yang baik akan selalu memberi akhir yang baik juga kan? Jadi, mari mulai label sekuel #1Day1Dream ini dengan yang baik-baik.
Senang bisa menjadi salah satu orang yang dikenal Kak Prima dan masuk di blognya. Walaupun belum pernah sama sekali bertemu secara langsung, aku selalu merasa she’s one of the great woman that I’ve know. Dari caranya bercerita di berbagai media (twitter, blog, facebook, dll), itu nunjukkin cermin dirinya in a real life. Setuju? *acungkan kepala*
People are not interested in personal affairs of others, unless it’s something sensational. Jadi, daripada menceritakan awal mula kisah sejarah peradaban dunia aku kenal Kak Prima—yang nggak ada sensasinya sama sekali—mari lewati bagian tersebut.
Yang aku suka adalah saat Kak Prima bilang, “Syifa mengingatkan akan saya waktu SMP”. Waah..., berarti masa-masa sekolah Kak Prima itu bisa dibilang menakjubkan juga. Bedanya, aku yang sekarang seringkali inaktif dalam beberapa kegiatan. Bukan karena malas *eh itu salah satu faktor, yang kesekian sih*, tapi aku selalu diingatkan akan prioritas. Salah satu orang yang aku percaya sebagai motivator bilang, kita harus punya prioritas, setidaknya TIGA PRIORITAS dalam menjalani segala hal, khususnya dalam bidang pendidikan. Apakah itu? Watch it, please ^^
Makanya, kalau dibilang aku aktif di sekolah, itu nggak sepenuhnya benar! Syifa hanyalah seorang pelajar kelas 2 SMA yang mencoba menjalani masa sekolah seperti teman kebanyakkan, lulus SMA, NEM gede, diterima di universitas yang diinginkan, dan hal-hal umum nan monoton demikian. Etapi, bener lho, memangnya siapa yang nggak mau kayak gitu? Tapi aku percaya, kita juga perlu mengembangkan softskills kita kan? Nah, sayangnya aku belum melakukan hal tersebut semaksimal mungkin. Semangatin aku ya!
“Berteman dengan Syifa memberikan energi baru di kehidupan saya, cieh. But it’s true. Melihatnya begitu bersemangat mengejar impiannya, mengingatkan saya bahwa saya juga punya impian. Yang sedikit terlupakan karena tertutup beban hidup #halah”
Dear Kak Prima,
Terimakasih untuk ini. Kalau memang aku bisa memberi energi positif, Alhamdulillah. Aku juga selalu belajar banyak dari Kak Prima, semoga walau terbentang jarak nun jauh di sana, nggak menghalangi kita untuk saling belajar dan mencari ridho-Nya ya. Apapun mimpi kita, selama itu baik menurut Dia, tetap semangat untuk kita. Keep on fighting till the end 9^_^9
by.asysyifaahs♥
Pertahankan semangatmu dik syifa :)))
ReplyDeleteTerimakasih Kak Riana, semangat untuk kita ya ^^
DeleteSenyum-senyum sendiri baca post ini. Hihihi Syifa semangART, ya! :D
ReplyDeleteHihi, senyum kenapa tuh Kak Tiwi? SemangART juga Kak ^^
DeleteCieeeh saluut ^^
ReplyDeleteHihi, Kak Hilda juga masuk blognya Kak Prim kan? :)
DeleteSemangat Syifa :)
ReplyDeleteThanks Kak ^^
Deletesemangaaat yaa ,, seru baca posting nya , terus mencoba sih intinyaa berusahaa
ReplyDeleteAmin, terimakasih :)) Siip...
Delete