Sesepele apapun hal, secara tidak sadar hal itu akan membawa pada hal yang lebih besar. Seperti yang aku alami beberapa bulan lalu di akhir tahun 2014 kemarin. Nggak pernah ada yang tahu kalau di hari itu aku punya kenalan sekaligus inspirasi baru dalam ngeblog.
Beberapa blogger pasti tahu Uni Dzalika. Dia juga salah satu Kawancut yang September tahun lalu mengadakan sebuah projek blog berkolaborasi. Temanya unik, #30DaysSaveEarth, menulis tentang bagaimana aksi kita dalam menyelamatkan dan menjaga Bumi. Awalnya aku memang antusias, eksaitid, tapi rasa sudah berlalu... hingga akhir tanggal 30 September, aku belum ikut, dan akhirnya jadi nggak ikut apa-apa. Sedih ya?
Saat kemarin malam mengobrol, dengan tidak memakai Hangul tentunya—akhir-akhir ini ada partner yang bisa diajak belajar bahasa Korea, selain Rezka—aku merasa bahwa Uni adalah orang yang easy-going. Baru kenal sekitar 4 bulan, tapi dia bisa berbagi cerita denganku. Syukurlah nggak dibilang SKSD *ditimpuk*
Uni juga tipe pemimpi yang realistis—katanya sih untuk “membatasi mimpinya” agar tahu mana yang lebih diprioritaskan, biar satu per satu dari semuanya bisa tercapai. Beda dong sama aku yang banyak mimpinya nggak realistis dan malah jadi surealis, misalnya bikin planet baru untuk pindah ke sana karena Bumi udah terlalu sesak, haghaghag.
Mimpinya di tahun ini adalah ingin menjadi cerpenis media dan menelurkan sebuah novel karya sendiri. Ini mungkin nggak mudah, tapi kuyakin dengan kemampuan Uni sejauh yang aku baca dari blognya, Uni bisa melakukan hal tersebut. Dari yang aku tahu juga, Uni memang sudah jadi penulis, buku-bukunya keroyokan—salah satu dari sembilan buku antologinya yang kukenal adalah A Cup of Tea Cinta Buta; kenal aja bacanya belum.
Kadangkala aku menemukan beberapa penulis yang dengan mudahnya menceritakan sesuatu kemudian tulisannya naik cetak di salah satu penerbit buku. Terkesan mudah memang, tapi beberapa kali kutemukan bukunya nggak begitu menarik di pasaran. Lalu kenapa dengan Uni? Mungkin kurasa dia benar-benar “ingin menulis”—bisa ditekankan kata-katanya?—bukan untuk menerbitkan buku, dengan begitu ceritanya tidak saja menarik tapi juga diingat para pembacanya. Hopefully so.
Sumber Facebook Uni |
Satu lagi, bermimpi jadi orang kaya, diperbolehkan kan? Kalau ini adalah mimpi Uni, aku malah kadang merasa takut untuk bermimpi demikian. Bukan, bukan takut bermimpi, hanya terkadang aku merasa menjadi orang kaya itu menakutkan. Salah satunya adalah akan sangat disayangkan bila menjadi orang kaya tapi tidak bahagia dan punya sifat yang kurang baik. Ini bisa saja terjadi kan?
Namun berbeda dengan Uni, motivasinya bukan untuk pamer, tapi kalau dengan menjadi orang kaya bisa berbagi dengan sesama pakai uang sendiri, tidak lagi meminta pada orangtua, dan juga bisa membeli sesuatu tanpa harus melihat harga, kenapa nggak? Ini mimpi yang baik selagi langkah yang ditempuhnya pun baik. Jadi, kalau Uni sudah jadi orang kaya, boleh ya belikan aku boneka Roumang? Heheh...
Sumber Facebook Uni |
Hal lain yang aku suka dari Uni selain blognya yang cukup nyaman dibaca akan pemilihan diksi dari cerita-ceritanya adalah keinginannya untuk belajar lebih banyak. Dia memang bukan Korean addict yang tiba-tiba suka dengan berbagai jenis hal tentang Korea. Tapi karena kesempatannya beberapa kali bertemu orang-orang Korea, hal ini sedikit banyak mempengaruhi ketertarikannya untuk mengenal budaya negeri ginseng itu. Uni juga mau belajar bahasanya, masakannya, musik-musiknya, tapi dengan motivasi ingin belajar, bukan fanatik. Ini yang patut ditiru, jangan kayak aku yang dulu bilangnya nggak suka banget sama boyband Korea, eeehh... sekarang malah kecanduan K-drama dan EXO. Hahah... *ditimpuk fans Korea*
Ah ya, kalau cerita soal blog, Uni memulainya sejak 2009 yang lalu. Namun baru merasa menjadi “blogger sesungguhnya” di tahun 2014. Katanya sih, Uni ini banyak belajar dari blognya sendiri, agak sesuai dengan apa yang dia inginkan, meskipun tetap belum puas. Tapi memang nggak ada kata puas, biar bisa belajar terus kan?
Untuk Uni yang membaca nanti..., semoga mimpi Uni terwujud ya, apalagi mimpi di tahun ini untuk menulis sebuah buku sendiri. Nanti, kalau bukunya terbit, aku harus dapat tanda tangan Uni di bukunya, biar bisa diingat bahwa mimpi Uni pernah aku ceritakan disini. Oh iya, terimakasih untuk cerita-cerita manis di blognya, semoga Uni tetap konsisten biar aku bisa menikmati terus racikan kata yang Uni buat.
Terimakasih sudah mengatakan kalau Syifa adalah anak yang periang, aktif, dan punya jiwa semangat yang tinggi. Semoga suatu hari kita bisa bersua, aku juga pengin ngobrolin banyak hal sama Uni.
by.asysyifaahs♥
Baru berkunjung.. :D
ReplyDeleteSesuai permintaan Uni, saya numpang komentar di sini ya, haghaghag..
Salam kenal!
Temannya Uni,
yusufmuhammad47.wordpress.com
Waaah, nggak diapa-apain sama Uni kan? Hehe...
DeleteHahaha.. Gak kok, mana berani dia, hehe.. XD
DeleteWaah, syukurlah Uni gak berani macam-macam :D
ReplyDelete