“Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi yang khusyu.”
(Q.S. Al-Baqarah [2] : 45)
Walaupun ini
masih awal bulan, nggak tau kenapa rasanya nggak sesenang seperti di awal
bulan-bulan lainnya. Yang biasanya, awal bulan nafsu makan lebih meningkat.
Yang biasanya, awal bulan bisa beli barang apapun yang sebelumnya hanya
termasuk di daftar keinginan sementara aja. Yang biasanya, awal bulan bisa
jalan-jalan *ya walaupun cuma ke rumah temen*. Tapi..., awal bulan di awal
tahun ini nggak demikian, bisa dikatakan lagi dalam kondisi masa-masa sulitnya
juga sih, atau kalau kata orang pacaran, sedang dalam masa de javu *padahal
nggak tau apa arti de javu itu sendiri*.
Awal bulan ini,
Alhamdulillah nya dikasih rezeki lebih untuk uang bulanan. Sayangnya, uangnya
nggak untuk uang jajan aja, juga sudah termasuk biaya tanggungan SPP sekolah,
baju kebesaran almamater kelas, dan hal-hal lainnya yang ditanggung sendiri.
Yaaaah, kalau dipikir-pikir sih, untuk uang bulanan ini bisa diperkirakan
menurun.
Alhasil, harus
memutar otak untuk apa yang harus dan apa yang dilakukan. Kalau ekonominya sih,
kala prioritas gitu, mulai dari yang sangat-amat-mendesak-dan-penting-banget-sekali-pisan,
kemudian ke yang lumayan mendesak, kemudian ke yang penting tapi nggak
mendesak, dan terakhir ke yang nggak mendesak dan nggak penting juga. Bisa
jadi, yang terakhir itu malah sama sekali nggak :D
Iya, awal bulan
ini, padahal masih tanggal 7 Januari, keadaan finansial sudah lumayan
memusingkan. Jadinya harus pikir-pikir dulu deh, ya walaupun akhirnya berimbas
ke keadaan dimana harus menahan diri terhadap daftar keinginan di bulan lalu.
Uang jajan sekolah dipangkas, karena ternyata ada yang lebih membutuhkan
dibanding itu. Untuk beli pulsa modem pun harus saling meminjam dengan kartu
SIM yang ada di handphone, jadinya bongkar-pasang kartu deh :D
Ternyata, di
balik itu semua, senantiasa Allah memberikan hikmah-hikmah lain. Mungkin, uang
jajan memang agak berkurang, tapi di sisi lain berarti harus lebih banyak
bersyukur lagi, masih banyak orang di luar sana yang mungkin menganggap uang
sedemikian itu luar biasa banyaknya. Yang uang jajan harus dibagi-bagi lagi,
Allah menitipkan hikmah agar Syifa sendiri bisa tahan-tahan dan sabar selagi
masa-masa krisis ini. Sabar karena uang jajan turun, sabar karena ada janji
yang harus dipenuhi, sabar karena wishlist
nggak terkabul, dan sabar untuk menjalankan puasa demi menghemat uang jajan.
Berarti, Allah
masih sayang Syifa, pengen lebih banyak berusahanya, lebih banyak sabarnya,
lebih khusyu lagi shalat wajib dan shalat sunnahnya, dan lebih ditingkatkan
lagi ibadah-ibadah lainnya. Walaupun uang jajan menurun, tapi kasih sayang dan
ridha Allah semoga nggak akan pernah turun. Amiin...
Amiin! Sukses ya ikutan #1Hari1Ayat-nya! Aku mau ikut tapi telat u,u
ReplyDeleteWaah, kenapa nggak ikutan aja? Bisa dirapel kok :))
Delete