Langit Subuh selalu memikat naluri
Warnanya merajut merah, kuning keemasan
Menyemangati hidup, bagaikan permadani surgawi
Yang terhampar menggantung terbalik menaungi bumi
pagi
Ya Allah, Ya Qodir, kuasa-Mu tak ada yang dapat
menandingi
Kumandang suara Adzan dari Masjid
Yang dilantunkan Muadzin mengalun di telinga
Merasuki pikir dan nurani
Membangunkan umat Muslim untuk segera Shalat
Menghadap kepada yang Khalik
Mengajak orang-orang untuk menyembah kepada-Nya
Di pekarangan rumah terdengar suara kokok si jago,
Ayam jantan yang tak mau ketinggalan menyambut pagi
Menyanyikan lagu wajibnya setiap hari
Kubuka jendela kamar, sejenak angin menerobos masuk
Menghalau aroma tak sedap di kamar karena bau
peluhku
Melalui lubang jendela terlihat obor-obor yang
berjalan
Ku amati, namun hanya segerombol anak laki-laki
Ku amati lagi keadaan pedesaan ini, kali ini lebih
nyata lagi
Kubuka jendela kayu itu dengan hati-hati
Ku arahkan pandanganku ke hamparan padi di sebelah
rumahku
Sungguh asri pedesaan ini seolah akan selalu abadi
Namun lebih abadi yang menciptakannya, Allah Azza
Wajalla
Bandung, 20 Februari 2011, 16.30
suka puisi yaaa...
ReplyDeletekeren! >.<
say, twitmu namanya apa?
Hehe...Makasih Kak :) Twitter aku @syifaiueo ;)
Delete