“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
(Q.S. Ali Imran
[3] : 102)
Iman itu yakin,
sebuah keyakinan, bukan hanya percaya saja tapi juga yakin sepenuhnya. Iman itu
nggak akan lengkap kalau tidak beriringan dengan taqwa, karena keduanya diibaratkan
‘dua sejoli’. Cieee...
Iman adalah
yakin, diyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan dilakukan dengan
perbuatan. Sedangkan, taqwa sendiri adalah melakukan hal-hal yang
diperintah-Nya dan menjauhi hal-hal yang dilarang-Nya.
Ada sebuah
hadist yang meriwayatkan Umar bin Khattab ketika ditanya oleh Rasul tentang
taqwa, dan beliau menjawab : “Taqwa
adalah seperti ketika di hadapan kita dihamparkan pecahan kaca, lalu kita harus
berjalan di atasnya. Maka kita akan berjalan perlahan dan hati-hati agar tidak
terkena pecahannya”. Maksudnya adalah..., jika kita yakin kita mampu, pasti
kita bisa.
Begitupun
dengan keyakinan bahwa Allah itu ada dan mengawasi kita setiap saat, sehingga
kita akan selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam menjalani setiap jengkal
kehidupan ini.
Ayat ini
menyampaikan kepada kita pentingnya iman pada Allah, karena ia penentu
kedudukan kita kelak. Kita juga dituntut untuk membiasakan iman ketika kita
hidup, sehingga beriman pula saat meninggal.
Maksudnya
adalah, jagalah keIslaman kita selagi dalam keadaan sehat dan senang, agar saat
meninggal pun kita mati dalam keadaan Islam. Yang penting adalah kita harus
melatih kebaikan-kebaikan kita di dunia, InsyaAllah Allah akan memberikan
kematian yang baik bagi kita.
Ada pepatah
mengatakan, seorang manusia akan mati
berdasar apa hidupnya yang dia biasakan. Maksudnya adalah, saat seseorang
mati, ia akan mati seperti kebiasaannya saat hidup, apakah baik atau tidak.
Kalau saat
hidup kita banyak menjalankan hal-hal baik, InsyaAllah saat mati pun demikian.
Begitupun sebaliknya, kalau saat hidup saja banyak melakukan hal-hal yang tidak
baik, apalagi mati nantinya?
Sebenarnya
tidak sulit menerapkan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari. Kita bisa
memulainya dari hal kecil, dengan mengingat Allah contohnya. Kalau iman dan
taqwa saja mudah dilakukan, kenapa harus dipersulit?
Post a Comment
Thanks for coming. I am glad you have reading this so far.
♥, acipa