Bismillah…
Yay, I’m come back again. Merasa ditinggal jauh pergi dengan blog itu,
duuuhhh gimana gitu ya…Gak bisa curhatan lagi. Andaikan bisa ON tiap hari,
pasti deh bisa cek blog dan ngisi biar banyak gitu blog post-nya. Dan banyak
pengunjung serta banyak followers *ini meng-endorse sendiri*
Baiklah, di updet-an kali ini, saya, selaku Warga Negara Blogger
Indonesia yang baik hati, rajin menabung, tidak sombong, pandai bernyanyi,
berbakti pada orangtua, dan cinta tanah air akan memberikan lagi sebuah puisi
yang asli 100000000,1 % karya saya sendiri, eh bukan, ini puisi karya
Asy-syifaa Halimatu Sa’diah bukan karya sendiri. Oke, gak usah pake lama,
silahkan baca puisinya, yang lagi lagi dan entah ke berapa kalinya, ini puisi
tidak dimengerti, kecuali oleh orang-orang yang berartistik tinggi *dicekek
readers*. Tong hilap buat ninggalin komentar, kalau nggak, ditodong pisau
berkarat.
MAUKAH
KALIAN. . . ?
Asy-syifaa
Halimatu Sa’diah
"Tidak"
"Tidak"
"Tidak"
Aku bertanya untuk terakhir kalinya,
"Maukah kalian . . .?"
"TIDAK"
Karena setiap langkah kaki
Karena setiap pejaman mata
Karena setiap hembusan nafas
Karena setiap alunan nada
Tak pernah ada...
Takkan ada...
Tidak ada...
Tiada...
Aku pergi
Meninggalkan semua yang kuperjuangkan
Ketegaran,
Kesabaran,
Ketabahan,
Semua sirna saat mentari telah ke peraduan
Semua lenyap saat purnama telah terganti
Senja…
Embun…
Pelangi…
Semuanya...telah jauh menghindar dariku
Mereka bergandengan tanpaku
Karena semua tlah jauh
Karena semua tlah pergi
Karena semua tak kembali
Karena semua tak lagi dekat
Kenangan bersama musim-musim itu,
Aku sendiri
Tertatih-tatih mencari
Jatuh tersungkur tak berdaya
Apa salahku?
Apa kurangku?
Apa burukku?
Apa? Apa? Apa?
Aku bertanya untuk terakhir kalinya,
"Maukah kalian jadi sahabatku?"
Itulah karya Asy-syifaa Halimatu Sa’diah, bagaimana? Bagus? Jelek? Aneh?
Gak jelas? Oke, but thanks for read J WAJIB
TINGGALKAN KOMENTAR! TITIK.
Post a Comment
Thanks for coming. I am glad you have reading this so far.
♥, acipa